Simvastatin termasuk dalam kelompok obat yang disebut HMG CoA reductase inhibitors atau ”statin” Yang dapat mengurangi kadar kolesterol “jahat ” ( low-density lipoprotein, atau LDL ) dan trigliserida dalam darah , sekaligus meningkatkan kadar kolesterol ”baik” ( high-density lipoprotein , atau HDL).
Dapat juga digunakan untuk menurunkan kolesterol dan trigliserida ( jenis lemak ) dalam darah .
Dapat juga digunakan untuk menurunkan kolesterol dan trigliserida ( jenis lemak ) dalam darah .
Simvastatin juga digunakan untuk menurunkan risiko stroke, serangan jantung, dan komplikasi jantung lainnya pada penderita diabetes, penyakit jantung koroner, atau faktor risiko lain .
Simvastatin digunakan pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal 10 tahun .
Informasi pentingDalam kasus yang jarang terjadi, simvastatin dapat menyebabkan kondisi yang mengakibatkan kerusakan jaringan kerangka otot, yang mengarah ke gagal ginjal. Segera perika ke dokter jika Anda memiliki keluhan sakit otot yang tidak dapat dijelaskan, nyeri, atau lelah lesu terutama jika Anda juga memiliki demam, kelelahan yang tidak biasa, dan urin berwarna gelap. Jangan minum simvastatin dalam jumlah yang lebih dosis, atau terus menerus diluar dari yang dokter rekomendasikan.
Tips untuk Pengobatan dan PencegahanSebelum menggunakan simvastatin, sampaikan ke dokter jika Anda pernah memiliki penyakit hati atau ginjal, diabetes, atau gangguan tiroid.Bagi Anda yang sedang hamil tidak diperbolehkan minum simvastatin karena simvastatin dapat membahayakan bayi yang belum lahir atau menyebabkan cacat. Jangan minum simvastatin dalam waktu berdekatan atau bersamaan dengn minum atau makanan yang berasal dari jeruk, karena akan berakibat tidak baik.
Beberapa obat dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan atau berbahaya bila digunakan dengan simvastatin. Dokter Anda mungkin perlu mengubah rencana perawatan Anda jika Anda menggunakan antibiotik tertentu atau obat-obatan anti jamur, obat hepatitis C, obat jantung, atau obat-obatan untuk mengobati HIV / AIDS.
Efek Samping Simvastatin
Abdominal pain, konstipasi flatulens, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi angioneurotic edema.
Efek samping simvastatin lainnya yang tidak diinginkan yang membutuhkan perhatian medis.
Jika salah satu dari efek samping berikut terjadi saat mengkonsumsi simvastatin, periksa ke dokter segera:
Lebih umum: Pusing, pingsan , denyut jantung tidak teratur kadang cepat atau lambat
Kurang umum: nyeri kandung kemih, kencing berdarah atau berawan, penglihatan kabur, badan nyeri atau sakit, panas dingin, batuk, urine berwarna gelap, atau nyeri saat buang air kecil, kesulitan bernapas, kesulitan dengan bergerak, mulut kering, gangguan pendengaran, demamü memerah, kulit keringü sering ingin buang air kecilü nafas sakit kepala, mudah kelaparan, cepat haus, peningkatan buang air kecil, nyeri sendi, hilang kesadaran, punggung bawah atau nyeri sisi, kram otot, kejang, atau kekakuan, nyeri otot, nyeri, buang, atau kelemahan, hidung tersumbat, mual, ingusan, bersin, sakit tenggorokan, sakit perut, berkeringat,
pembengkakan, sendi bengkak, pernapasan terganggu, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskanü kelelahan yang tidak biasa atau kelemahanü muntah.
pembengkakan, sendi bengkak, pernapasan terganggu, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskanü kelelahan yang tidak biasa atau kelemahanü muntah.
Dosis Simvastatin
Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan simvastatin.
- Dosis awal yang dianjurkan 5-10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.
- Pasien yang diobati dengan immunosupresan bersama HMG Co-A reductase inhibitor, agar diberikan dosis terendah yang dianjurkan.
- Bila kadar kolesterol LDL turun dibawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar kolesterol plasma turun dibawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis.
- Penderita gangguan fungsi ginjal: tidak diperlukan penyesuaian dosi, karena simvastatin tidak diekskresikan melalui ginjal secara bermakna. Waalau demikian, hati-hati pemberian pada insufisiensi ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus dipantau ketat.
- Terapi bersama obat lain: Simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal atau bersama dengan ‘bile-acid sequestrants’.
- Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaan kolesterol secara periodik. Pada pasien yang mengalami peningkatan kadar serum transamine, perhatian khusus berupa pengukuran kadar transaminase harus dilakukan jika terjadi peningkatan yang mantap (hingga 3 kali batas normal atas) pengobatan segera dihentikan.
- Dianjurkan dilakukan tes fungsi hati sebelum pengobatan dimulai, 6 dan 12 minggu setelah pengobatan minggu pertama, dan berikutnya secara periodik (misalnya secara semimanual).
- Hati-hati pengguna pada pasien alkoholism dan atau yang mempunyai riwayat penyakit hati.
- Pada penggunaan jangka panjang dianjurkan melakukan tes laboratorium secara periodik tiap 3 bulan untuk menentukan pengobatan selanjutnya.
- Terapi dengan simvastatin harus dihentikan sementara atau tidak dilanjutkan pada penderita dengan miopati akut dan parah atau pada penderita dengan resiko kegagalan ginjal sekunder karena rabdomiolisis atau terjadi kenaikan creatinin phosphokinase (CPK).
- Penderita agar segera memberitahukan kepada dokter apabila terjadi nyeri otot yang tidak jelas, otot terasa lemas dan lemah.
- Simvastatin tidak efektif pada pasien dengan “homozygous familial hiperkolesterolemia.
- Simvasatatin tidak diindikasikan dimana hipertriglissridemia merupakan kelainan utama (misalnya hiperlipidemia tipe l, lV dan V)
- Keamanan dan efektivitas pada anak-anak dan remaja belum pasti.
KOMPOSISI (Generik)
Setiap tablet salut selaput mengandung simvastatin 10 mg. – 20 mg.
Indikasi Simvastatin
1. Terapi dengan lipid-altering agents dapat dipertimbangkan penggunannya pada individu yang mengalami peningkatan resiko artherosclerosis vaskuler yang disebabkan oleh hiperkolestrolimia.
2. Terapi dengan lipid-altering agents merupakan penunjang pada diet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai.
3. Penyakit jantung koroner
Pada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, simvastatin diindikasikan untuk:
- Mengurangi resiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat penyakit jantung koroner.
- Mengurangi risiko infrak miokardial non fatal.
- Mengurangi risiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial
4. Hiperkolestrolemia
Menurut kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (Tipe lla dan llb)
Rekomendasi umum:
sebelum memulai dengan simvastatin, agar disingkirkan terlebih dahulu penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia (seperti diabetes mellitus yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom neforik, disproteinemia, penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alkoholism), dan dan lakukan pengukuran profil kolesterol total, kolesterol HDL dan triglisrida (TG)
Kontra Indikasi
- Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat.
- Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas penyebabnya.
- Wanita hamil dan menyusui
Interaksi Obat
- Pemakaian bersama-sama dengan immunosupresan, itrakonazol, gemfibrozil, niasin dan eritromisin dapat menyebabkan peningkatan pada gangguan otot skelet (rabdomiolisis dan miopati)
- Dengan antikoagulan kumarin dapat memperpanjang waktu protrombin.
- Antipirin, propanolol, digoksin
Simvastatin, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping
*www.drugs.com/ www.alodokter.com/ mims Indonesia/ wikipedia.org
0 Komentar Simvastatin, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping
Post a Comment