-->

OBATGeneric

OBATGeneric adalah blog yang berisi informasi obat, artikel kesehatan sekitar ulasan seputar obat dan artikel umum,

Monday 31 October 2016

Pengayak dan Derajat Kehalusan Serbuk Drs. H. A. Syamsuni

Pengayak dan Derajat Kehalusan Serbuk – Pengayak dibuat dari kawat logam atau bahan lain yang cocok dengan penampang melintang yang sama di seluruh bagian. Jenis pengayak dinyatakan dengan nomor (5, 8, 10, 22, 25, 30, 36, 44, 60, 85, 100, 120, 150, 170, 200, 300) yang menunjukan jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung searah dengan panjang kawat.
Pengayak dan Derajat Kehalusan Serbuk dalam farmakope dinyatakan dalam urian yang dikaitkan dengan nomor pengayak yang ditetapkan untuk pengayak baru, seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.



Tabel. Klasifikasi serbuk berdasarkan derajat halus
Sebagai pertimbangan praktis, pengayak terutama dimaksudkan untuk pengukuran derajat halus serbuk untuk sebagian  besar keperluan farmasi, walaupun penggunaannya tidak meluas untuk pengukuran rentang ukuran partikel yang bertujuan meningkatkan penyerapan obat dalam saluran cerna. Untuk pengukuran partikel dengan ukuran nominal kurang dari 100 μm, alat lain selain pengayak mungkin lebih berguna.
Efesiensi dan kecepatan pemisahan partikel oleh pengayak beragam berbanding terbalik dengan jumlah partikel termuat. Efektivitas pemisahan menurun cepat jika kedalaman muatan melebihi lapisan dari 6 partikel sampai 8 partikel.
Pengayak untuk pengujian secara farmakope adalah anyaman kawat, bukan tenunan, kecuali untuk ukuran No. 230, 270, 325, dan 400, anyaman terbuat dari kuningan, perunggu, baja tahan karat, atau kawat lain yang sesuai dan tidak dilapisi atau disepuh.
Dalam penetapan derajat halus serbuk simplisia nabati dan hewani tidak ada bagian yang dibuag selama penggilingan atau pengayakan, kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi. Berikut tabel penyajiannya dibawah ini:
Tabel; Ukuran Rata-Rata Lubang Pengayak baku Anyaman Kawat
      Penandaan pengayak
Normal   NominalUkuran Lubang
2:9,5 mm
3,5:5,6 mm
 4:4,75 mm
8:2,36
10:2,00
14:1,40 mm
16:1,18 mm
18:1,00
20:850 μm
25:710 μm
30:600 μm
35:500 μm
40:425 μm
45:355 μm
50:300 μm
60:250 μm
70:212 μm
80180 μm
100:150 μm
120:125 μm
200:75 μm
230:63 μm
270:53 μm
325:45 μm
400:38 μm
*Keterangan:
Derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak.
Jika derajat kehalusan suatu serbuk dinyatakan dengan 1 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika derajat kehalusan suatu serbuk dinyatakan dengan nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui dengan nomor tertinggi.
Dalam beberapa hal digunakan juga istilah umum untuk menyatakan kehalusan serbuk yang disesuaikan dengan nomor pengayak sebagai berikut.
Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8)
Serbuk kasar adalah serbuk (10/40) – BP. coarse powder
Serbuk agak kasar adalah serbuk (22/60) – moderately coarse powder
Serbuk halus adalah serbuk (44/85) – moderately fine powder
Serbuk sangat halus adalah serbuk {120/200(300)} – very fine powder
Pulvis dentrificius (serbuk gigi) biasanya mengandung carmin sebagai pewarna yang dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau etanol 90%.
Pulvis sternutatorius (serbuk bersin) adalah serbuk untuk dihisap hidung, oleh karena itu serbuk harus halus sekali.
Pulvis efervesen, serbuk yang biasa sebelum diminum dilarutkan dahulu dalam air dingin atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan gas CO² yang kemudian membentuk larutan yang jernih. Serbuk ini merupakan campuran antara senyawa asam (asam sitrat, asam tratat) dengan basa (Na-karbonat, Na-bikarbonat). Dalam pembuatannya, bagian asam maupun basa harus dikeringkan secara terpisah. Gas CO² (karbon dioksida) digunakan untuk pengobatan, mempercepat absorpsi atau untuk menyegarkan rasa larutannya.

Pengayak dan Derajat Kehalusan Serbuk Drs. H. A. Syamsuni

derajat kehalusan serbuk simplisia, derajat kehalusan serbuk, penetapan derajat kehalusan serbuk simplisia, pengertian derajat kehalusan serbuk, tabel derajat kehalusan serbuk, sebutkan derajat kehalusan serbuk, pengayak dan derajat kehalusan serbuk, istilah derajat kehalusan serbuk.
Sumber*Syamsuni, H. A. (2013). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

0 Komentar Pengayak dan Derajat Kehalusan Serbuk Drs. H. A. Syamsuni

Post a Comment

Back To Top