-->

OBATGeneric

OBATGeneric adalah blog yang berisi informasi obat, artikel kesehatan sekitar ulasan seputar obat dan artikel umum,

Saturday 7 January 2017

Astharol Tablet, Salbutamol Sulfate, Indikasi, Dosis

ASTHAROL.
Komposisi: 
Salbutamol Sulfate Tablet.
Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat yang setara dengan 4 mg salbutamol. 

Salbutamol Sulfate Syrup.

Tiap 5 mL sirop mengandung  salbutamol sulfate yang setara dengan salbutamol 2 mg.

Farmakologi

Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor ß²-adrenergik terutama pada otot bronkus. Golongan ß²-agonis ini merangsang produksi AMP sidik dengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil efek bronkodilatasi yang disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus. Dibandingkan dengan isoprenalin. Salbutamol bekerja lebih lama dan lebih kecil maka bisa digunakan untuk pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.

Indikasi

Astharol (salbutamol sulfate) di indikasikan untuk pengobatan bronkospasme pada semua jenis asma bronkial, bronkitis kronik dan enfisema.


Dosis.

Untuk dalam sediaan tablet, Dosis dewasa 2-4 mg.
  • Dosis Anak usia 6-12 tahun 2 mg.
  • Dosis Anak 2-6 tahun 1-2 mg per  hari. Diberikan 3-4 x perhari.
  • Untuk penderita lanjutan usia dan pasien yang sensitif terhadap stimulasi ß²-adrenergik: 1/2 tablet, 3-4 kali sehari pada awalnya, dosis dapat ditingkatkan sampai maksimal 2 tablet 3-4 kali sehari.

Untuk sediaan sirup, Dosis Dewasa 5-10 Ml. 
  • Dosis untuk Anak 6-12 tahun 5 mL.
  • Dosis Anak 2-6 tahun 2,5-5 mL. Diberikan 3-4 x perhari.
  • Untuk penderita lanjutan usia dan pasien yang sensitif terhadap stimulasi ß²-adrenergik: 1 sendok takar 3-4 kali sehari pada awalnya, dosis dapat ditingkatkan sampai maksimum 4 sendok takar 3-4 kali sehari.

Pemberian Obat.


Gunakan atau  minum astharol (salbutamol sulfate) pada saat perut kosong.


Peringatan

  • Tirotoksikosis, hipertensi, gangguan fungsi Kardio Vaskular, hipertiroid dan Diabetes millitus.
  • Meskipun tidak terdapat bukti teratogenitas, sebaiknya penggunaan salbutamol selama kehamilan trimester pertama hanya jika benar-benar diperlukan.
  • Hati-hati penggunaan pada anak kurang dari 2 tahun karena keamanannya belum diketahui dengan pasti.
  • HAti-hati penggunaan pada wanita menyusui karena kemungkinan teksreasi melalui air susu.
  • Pemberian intervena pada pasien diabetik, perlu dimonitor kadar gula darahnya. 
Efek Samping.

Pada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skeletal (biasanya pada tangan), palpitasi, kejang otot, takikardia, sakit kepala dan ketegangan. Efek ini terjadi pada semua perangsang adrenoreseptor beta. Vasodilatasi perifer, gugup, hiperaktif, epistaksis (mimisan), susah tidur.


Interaksi Obat
Efek salbutamol dihambat oleh ß²-antagonis.
Pemberian bersamaan dengan monoarmin oksidase dapat menimbulkan hipertensi berat.
Salbutamol dan obat-obatan ß-bloker non-selektif seperti propanolol tidak bisa diberikan bersamaan.


Overdosis Salbutamol Sulfate.
  • Tanda-tanda over dosis adalah tremor dan takikardia. Pemberian suatu penghambat a-adrenergik melalui injeksi intervena dan suatu agen ß-bloker peroral pada kasus asmatikus harus hati-hati karena risiko konstriksi bronkus.
  • Hipokalemia.

Keamanan Kehamilan (AS): C 

Studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping bagi janin. Sedangkan pada wanita hamil belum ada study terkontrol. Obat golongan ini hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang resiko yang mungkin terjadi pada janin.

Astharol Tablet, Salbutamol Sulfate, Indikasi, Dosis

0 Komentar Astharol Tablet, Salbutamol Sulfate, Indikasi, Dosis

Post a Comment

Back To Top