Risperidone adalah
obat yang termasuk dalam golongan antipsikotik turunan benzisoxazole. Risperidone merupakan
antagonis monoaminergik selektif dengan afinitas tinggi terhadap reseptor
serotonergik 5-HT2 dan dopaminergik D2. Risperidone berikatan
dengan reseptor α1-adrenergik. Risperione tidak memiliki afinitas terhadap
reseptor kolinergik.
Meskipun risperidone merupakan antagonis D2
kuat, dimana dapat memperbaiki gejala positif skizofrenia, hal tersebut
menyebabkan berkurangnya depresi aktivitas motorik dan induksi katalepsi
dibanding neuroleptik klasik. Antagonisme serotonin dan dopamin sentral yang
seimbang dapat mengurangi kecenderungan timbulnya efek samping ekstrapiramidal,
dia memperluas aktivitas terapeutik terhadap gejala negatif dan afektif dari
skizofrenia.
Pada Indikasi Risperidone
Anda bisa mengatahui khasiat atau kegunaan dari Risperidone. Perlu
diperhatikan juga untuk informasi Dosis Risperidone agar mengatahui takaran
obat untuk sekalai pakai. Baik untuk obat yang diminum, kunyah, di suntikan
atau yang lainnya dalam jangka waktu yang ditentukan, Sedanglan pada Efek
Samping Risperidone adalah informasi untuk mengatahui dampak terapi
obat yang tidak diinginkan, akibat dari pengguanaan obat tersebut, efek samping
yang mungkin akan timbul karena dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya: Jenis
kelamin, usia/ umur, ras, genetik, kondisi medis pasien yang mengkonsumsi obat
tersebut, daya tahan tubuh/ resistensi pasien dan masa berlaku obat.lihat Juga
Kontraindikasi dan Interaksi obat. Jangan melampaui dosis yang
direkomendasikan
Silahkan baca leaflet
ini dengan seksama sebelum Anda mulai untuk menggunakan Risperidone. Simpan
leaflet ini jika sedang tidak diperlukan. Anda mungkin perlu membaca lagi saat
dibutuhkan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan tanyakan
kepada dokter atau apoteker
Anda.
Jika Risperidone
jika telah diresepkan untuk Anda dan Anda tidak perlu berbagi kepada
orang lain. Karena dapat membahayakan mereka yang tidak sesuai dengan
rekoemdasi dokter, bahkan jika ada gejala yang sama seperti yang Anda
miliki.
Jika salah satu dari
efek samping terjadi serius, atau jika Anda melihat efek samping apapun tidak
yang tercantum dalam leaflet Risperidone, silakan beritahu dokter
atau apoteker.
Risperidone memiliki beberapa merk dagang diantaranya: Neripros, Nodiril, Noprenia, Persidal, Risperdal Consta, Risperidone OGB Mersi, Zofredal.
Risperidone memiliki beberapa merk dagang diantaranya: Neripros, Nodiril, Noprenia, Persidal, Risperdal Consta, Risperidone OGB Mersi, Zofredal.
Risperidone tersedia dalam sediaan Tablet salut
selaput. Anda juga dapat membaca leaflet Risperidone di website resmi
PT Dexa Medica atau pada leaflet yang diberikan oleh Dokter atau Apoteker Anda.
Komposisi
Risperidone 1 Mg
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Risperidone 1 mg
Risperidone 2 Mg
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Risperidone 2 mg
Risperidone 3 Mg
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Risperidone 3 mg
Risperidone termasuk antipsikotik turunan benzisoxazole. Risperidone merupakan
antagonis monoaminergik selektif dengan afinitas tinggi terhadap reseptor
serotonergik 5-HT2 dan dopaminergik D2. Risperidone berikatan
dengan reseptor α1-adrenergik. Risperione tidak memiliki afinitas terhadap
reseptor kolinergik.
Meskipun risperidone merupakan antagonis D2
kuat, dimana dapat memperbaiki gejala positif skizofrenia, hal tersebut
menyebabkan berkurangnya depresi aktivitas motorik dan induksi katalepsi
dibanding neuroleptik klasik. Antagonisme serotonin dan dopamin sentral yang
seimbang dapat mengurangi kecenderungan timbulnya efek samping ekstrapiramidal,
dia memperluas aktivitas terapeutik terhadap gejala negatif dan afektif dari
skizofrenia.
Risperidone diabsorpsi sempurna setelah
pemberian oral, konsentrasi plasma puncak dicapai setelah 1-2 jam. Absorpsi risperidone tidak
dipengaruhi oleh makanan. Hidroksilasi merupakan jalur metabolisme terpenting
yang mengubah risperidone menjadi 9-hidroxyl-risperidone yang
aktif.
Waktu paruh eliminasi dari fraksi antipsikotik yang aktif
adalah 24 jam. Studi risperidone dosis tunggal menunjukkan
konsentrasi zat aktif dalam plasma yang lebih tinggi dan eliminasi yang lebih
lambat pada lanjut usia dan pada pasien dengan gangguan ginjal. Konsentrasi
plasma tetap normal pada pasien dengan gangguan fungsi hati.
Indikasi Risperidone
Terapi pada skizofrenia akut dan kronik serta pada kondisi
psikosis yang lain, dengan gejala-gejala tambahan (seperti; halusinasi, delusi,
gangguan pola pikir, kecurigaan dan rasa permusuhan) dan atau dengan
gejala-gejala negatif yang terlihat nyata (seperti; blunted affect,
menarik diri dari lingkungan sosial dan emosional, sulit berbicara). Juga mengurangi
gejala afektif (seperti; depresi, perasaan bersalah dan cemas) yang berhubungan
dengan skizofrenia.
Kontraindikasi Risperidone
- Hipersensitif
terhadap risperidone.
Dosis Risperidone
Dosis umum
Hari ke-1 : 2 mg/hari, 1-2 x sehari
Hari ke-2 : 4 mg/hari, 1-2 x sehari (titrasi lebih rendah
dilakukan pada beberapa pasien)
Hari ke-3 : 6 mg/hari, 1-2 x sehari
Dosis umum 4-8 mg per hari
Dosis di atas 10 mg/hari tidak lebih efektif dari dosis yang
lebih rendah dan bahkan mungkin dapat meningkatkan gejala ekstrapiramidal.
Dosis di atas 10 mg/hari dapat digunakan hanya pada pasien tertentu dimana
manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding dengan risikonya. Dosis di atas 16
mg/hari belum dievaluasi keamanannya sehingga tidak bleh digunakan.
Penggunaan pada penderita geriatrik, juga penderita
gangguan fungsi ginjal dan hati:
Dosis awal: 0,5 mg, 2 x sehari
Dosis dapat disesuaikan secara individual dengan penambahan
0,5 mg, 2 x sehari (hingga mencapai 1-2 mg, 2 x sehari)
Penggunaan pada anak:
Pengalaman penggunaan pada anak-anak usia di bawah 15 tahun
belum cukup.
Peringatan Dan Perhatian
- Anak-anak
usia < 15 tahun tidak dianjurkan.
- Dapat
menyebabkan hipotensi ortostatik, terutama pada pemberian awal. Risperidone diberikan
secara hati-hati pada penderita kardiovaskular. Pengurangan dosis harus
dipertimbangkan bila terjadi hipotensi.
- Penggunaan
dosis di atas 5 mg, 2x sehari tidak lebih efektif dari dosis yang lebih
rendah dan bahkan mungkin dapat meningkatkan gejala ekstrapiramidal.
Jangan melebihi dosis yang dianjurkan. Bila diperlukan efek sedasi yang
lebih, pemberian obat seperti benzodiazepin lebih baik dibanding menaikkan
dosis risperidone.
- Obat
antagonis reseptor dopamin berhubungan dengan induksi tardive
dyskinesia, ditandai dengan pergerakan berulang yang tidak terkendali,
terutama pada lidah dan/atau wajah. Dilaporkan bahwa munculnya gejala
ekstrapiramidal merupakan faktor risiko terjadinya tardive
dyskinesia. Jika tanda dan gejala tardive dyskinesia muncul,
pertimbangkan untuk menghentikan penggunaan semua obat antipsikotik.
- Pemberian risperidone pada
pasien Parkinson secara teori dapat menyebabkan penyakit memburuk.
- Hati-hati
penggunaan pada pasien epilepsi.
- Pasien
diberitahu bahwa berat badannya dapat meningkat.
- Risperidone dapat
mengganggu aktivitas yang memerlukan konsentrasi mental, pasien disarankan
tidak menyetir atau menjalankan mesin hingga diketahui kerentanan
individualnya.
- Pemberian
pada wanita hamil dan menyusui jika keuntungannya lebih besar dari risiko.
- Penggunaan risperidone dapat
menimbulkan Neuroleptic Malignant Syndrome (NMS) yang
manifestasi klinisnya adalah: Hiperpireksia, rigiditas otot, perubahan
status mental dan gangguan denyut nadi, tekanan darah, aritmia, takikardia
dan diaforesis. Manifestasi lainnya dapat berupa: peningkatan kreatinin
fosfatase, mioglobinemia, serta gagal ginjal akut. Bila timbul gejala NMS,
hentikan segera penggunaan.
- Penggunaan risperidone juga
dapat menimbulkan hiperprolaktinemia (karena risperidone dapat
meningkatkan kadar prolaktin sehingga kemungkinan efek karsinogenitasnya
meningkat).
- Penggunaan risperidone pada
penderita geriatrik serta penderita gangguan fungsi hati dan ginjal: Dosis
awal dan dosis tambahan perlu dikurangi sampai separuh dosis normal.
Efek Samping Risperidone
- Yang
umum terjadi: insomnia, agitasi, rasa cemas, sakit kepala.
- Efek
samping lain: somnolen, kelelahan, pusing, konsentrasi terganggu,
konstipasi, dispepsia, mual/muntah, nyeri abdominal, gangguan penglihatan,
priapismus, disfungsi ereksi, disfungsi ejakulasi, disfungsi orgasme,
inkontinensia urin, rinitis, ruam dan reaksi alergi lain.
- Beberapa
kasus gejala ekstrapiramidal mungkin terjadi (namun insiden dan
keparahannya jauh lebih ringan bila dibandingkan dengan haloperidol),
seperti: tremor, rigiditas, hipersalivasi, bradikinesia, akathisia,
distonia akut. Jika bersifat akut, gejala ini biasanya ringan dan akan
hilang dengan pengurangan dosis dan/atau dengan pemberian obat
antiparkinson bila diperlukan.
- Seperti
neuroleptik lainnya, dapat terjadi neuroleptic malignant syndrome (namun
jarang), ditandai dengan hipertermia, rigiditas otot, ketidakstabilan
otonom, kesadaran berubah dan kenaikan kadar CPK, dilaporkan pernah
terjadi. Bila hal ini terjadi, penggunaan obat antipsikotik termasuk risperidone harus
dihentikan.
- Kadang-kadang
terjadi orthostatic dizziness, hipotensi termasuk ortostatik,
takikardia termasuk takikardia reflek dan hipertensi.
- Risperidone dapat
menyebabkan kenaikan konsentrasi prolaktin plasma yang bersifat dose-dependent,
dapat berupa galactorrhoea, gynaecomastia, gangguan
siklus menstruasi danamenorrhoea.
- Kenaikan
berat badan, edema dan peningkatan kadar enzim hati kadang-kadang terjadi.
- Sedikit
penurunan jumlah neutrofil dan trombosit pernah terjadi.
- Pernah
dilaporkan namun jarang terjadi, pada pasien skizofrenik: intoksikasi air
dengan hiponatraemia, disebabkan oleh polidipsia atau sindrom gangguan
sekresi hormon antidiuretik (ADH); tardive dyskinesia, tidak
teraturnya suhu tubuh dan terjadinya serangan.
Interaksi Obat Risperidone
- Hati-hati
pada penggunaan kombinasi dengan obat-obat yang bekerja pada SSP dan
alkohol.
- Risperidone mempunyai
efek antagonis dengan levodopa atau agonis dopamin lainnya.
- Karbamazepin
dapat menurunkan kadar plasma risperidone.
- Clozapine dapat
menurunkan bersihan risperidone.
- Fluoksetin
dapat meningkatkan konsentrasi plasma dari fraksi antipsikotik (risperidone dan 9-hydroxy-risperidone)
dengan meningkatkan konsentrasi risperidone.
Overdosis
Pada pasien yang sadar, hipoglikemia dapat diatasi dengan
pemberian glukosa secara oral, sedangkan pada pasien koma, harus diberikan
glukosa secara parenteral melalui infus intravena. Pasien harus tetap diawasi
terhadap gejala-gejala hipoglikemia lebih lanjut.
Perlu dipertimbangkan untuk mengeluarkan tablet yang
tertelan dengan bilas lambung.
Jika seseorang telah overdosis dan memiliki gejala serius
seperti pingsan atau kesulitan bernapas, saat Anda sedang berada dirumah atau
diluar intansi medis, seperti Rumah sakit, puskesmas, klinik, segera hubungi
rumah sakit terdekat atau mencari pertolongan medis segera. Gejala overdosis
mungkin meliputi: pingsan, kelemahan yang parah, penurunan berat dalam jumlah
urin dan lainnya seperti yang tertulis pada leaflet obat atau yang tidak
tertera pada leaflet obat.
Catatan
Jangan berbagi obat ini dengan orang lain. Karena dapat
membahayakan mereka yang tidak sesuai dengan rekoemdasi dokter, bahkan jika ada
gejala yang sama seperti yang Anda miliki.
Apabila Dosis
Terlewatkan
Jika Anda melewatkan menggunakan obat, gunakan segera
setelah Anda ingat. Tetapi apabila sudah dekat dengan jadwal menggunakan obat
berikutnya, lewati dosis atau obat yang tidak sempat digunakan dan melanjutkan
jadwal pemberian dosis/obat yang biasa Anda gunakan. Jangan menumpuk dosis obat
dalam tubuh untuk mengejar obat yang ketinggalan atau terlewatkan diminum.
Penyimpanan
Menyimpan pada suhu kamar jauh dari cahaya dan kelembaban.
Jangan simpan di kamar mandi. Jauhkan semua obat jauh dari anak-anak dan hewan
peliharaan.
Jangan menyiram atau membuang obat ke toilet atau menuangkan
ke dalam saluran air, kecuali diperintahkan untuk melakukannya. Simpan produk
ini ketika kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan. Konsultasikan kepada
apoteker untuk pembuangan obat yang kadaluarsa.
0 Komentar Risperidone, Indikasi, Dosis, Efek Samping, Overdosis
Post a Comment