Brand: Aerius D-12.
Komposisi:
Desloratadine 2.5 mg, pseudoephedrine sulphate 120 mg.
Indikasi:
Aerius D-12 digunakan untuk meredakan gejala-gejala nasal
dan non nasal dr rinitis alergi, termasuk kongesti nasal (hidung tersumbat).
Dosis:
Dewasa dan remaja ≥12
thn 1 tablet 2 x/hari.
Pemberian Obat;
Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan: Aerius D-12
tidak boleh dihancurkan atau dikunyah atau dibelah / dipotong, tablet telan
secara utuh dengan air mineral.
Kontra Indikasi;
Hipersensitivitas terhadap adrenergik atau loratadin. Terapi
bersama dengan MAOI atau dalam wkt 14 hari sesudah terapi dihentikan. Glaukoma
sudut sempit, retensi urin, hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat,
pernah atau berisiko lebih tinggi mengalami stroke hemoragik.
Perhatian:
Hentikan penggunaan atau terapi pada kasus aritmia jantung,
mual, sakit kepala atau hipertensi, takikardi, palpitasi. obstruksi leher
kandung kemih atau adanya bronkospasme dalam pemeriksaan anamnesis. Riwayat
infark miokard, Diabetes Mellitus. Stenosis tukak peptik, obstruksi
piloroduodenum dan leher kandung kemih. Terapi dengan digitalis, simpatomimetik
termasuk dekongestan, anoreksogenik atau psikostimulan tipe amfetamin, obat
antihipertensi, antidepresan trisiklik dan antihistamin lain. pasien dengan
migren yang mendapat terapi vasokonstriktor alkaloid ergot; hipertensi akut
peri op. Hentikan penggunaan selama 24 jam sblm anestesi. Hentikan penggunaan
selama 48 jam sblm dilakukan tes kulit. Dapat menyebabkan hasil positif pada tes
doping. Hamil dan laktasi.
Efek Samping:
Efek samping yang mungkin timbul takikardi yaitu;
konstipasi, sakit kepala, kelelahan menyeluruh, mulut kering, pusing, anoreksia, insomnia, somnolen,
gangguan tidur, gugup, hiperaktivitas psikomotor, faringitis.
Interaksi Obat:
Aerius D-12 dapat berinteraksi dengan obat golongan
simpatomimetik dapat menyebabkan reaksi hipertensi kritikal. Dengan
dihidroergotamin, ergotamin, dan metilergometrin berisko menyebabkan
vasokonstriksi dan peningkatan Tendi Darah.
Kategori Keamanan Kehamilan: C
Pada studi pada binatang percobaan telah memperlihatkan
adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embroisidal atau lainnya) dan
tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan binatang
percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika besarnya
manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Aerius D-12, Indikasi, Dosis, Efek Samping.
http://www.mims.com/indonesia/drug/info/aerius%20d-12?type=full
0 Komentar Aerius D-12, Indikasi, Dosis, Efek Samping
Post a Comment