Lisinopril - Pada Indikasi Lisinopril Anda bisa mengatahui khasiat atau kegunaan dari lisinopril. Perlu diperhatikan juga untuk informasi Dosis lisinopril agar mengatahui takaran obat untuk sekalai pakai. Baik untuk obat yang diminum, dikunyah, di suntikan atau yang lainnya dalam jangka waktu yang ditentukan, Sedanglan pada Efek Samping Lisinopril adalah informasi untuk mengatahui dampak terapi obat yang tidak diinginkan, akibat dari pengguanaan obat tersebut, efek samping yang mungkin akan timbul karena dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya: Jenis kelamin, usia/ umur, ras, genetik, kondisi medis pasien yang mengkonsumsi obat tersebut, daya tahan tubuh/ resistensi pasien dan masa berlaku obat.
Lisinopril, Noperten, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping
Noperten jika
telah diresepkan untuk Anda dan Anda tidak perlu berbagi kepada orang lain.
Karena dapat membahayakan mereka yang tidak sesuai dengan rekoemdasi dokter,
bahkan jika ada gejala yang sama seperti yang Anda miliki.
Jika
salah satu dari efek samping terjadi serius, atau jika Anda melihat efek
samping apapun tidak yang tercantum dalam leaflet Noperten, silakan beritahu
dokter atau apoteker.
Lisinopril
adalah penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE )
dan menghambat angiotensin II, suatu vasokonstriktor yang kuat. Lisinopril
mengatur mekanisme fisiologik yang spesifik, yakni sistem renin
angiotensin-aldosteron, yang berperan dalam pengaturan tekanan darah. Awal
kerjanya mulai dalam waktu 2 jam, setelah pemberian per oral, efek puncak
tercapai 7 jam setelah dosis per oral dan efek berlanjut selama 24 jam setelah
dosis tunggal harian.
Data
memperlihatkan efeknya tidak lenyap selama terapi jangka lama. Peninggian
tekanan darah secara tiba-tiba tidak terjadi bila pengobatan dengan penghambat
ACE dihentikan secara mendadak.
Penderita
payah jantung kongestif yang diobati dengan lisinopril mendapat keuntungan
khususnya dari pengurangan beban hulu (preload) dan beban hilir (afterload)
dari jantung, yang terlihat sebagai peningkatan curah jantung, tanpa disertai
refleks takikardia.
Lisinopril
tidak dimetabolisme di hati dalam jumlah yang nyata, ikatan plasmaprotein
hampir tidak ada dan diekskresikan dalam bentuk yang tidak berubah/ke dalam
urin. Lisinopril memperkecil kemungkinan timbulnya hipokalemia dan
hiperurikemia akibat pemakaian tiazid.
Noperten tersedia dalam sediaan Tablet. Anda juga dapat membaca leaflet Noperten di website resmi PT Dexa Medica atau pada leaflet yang diberikan oleh Dokter atau Apoteker Anda.
Noperten
Komposisi:
Noperten
5 mg
Tiap tablet
mengandung:
Lisinopril
5 mg
Noperten 10
mg
Tiap tablet
mengandung:
Lisinopril
10 mg
Indikasi Lisinopril
Noperten
adalah penghambat “Angiotensin Converting Enzyme” yang diindikasikan untuk:
A.
Pengobatan hipetensi tingakta sedang hingga berat. Dapat digunakan sendiri atau
Bersama dengan obat antihipertensi lain.
B.
Pengobatan payah jantung kongestif sebagai terapi tambahan disamping diuretika
dan bila perlu dengan digitalis.
Kontraindikasi
Lisinopril
Perlu diketahui bahwa lisinopril tidak bisa diberikan pada orang yang sensitif terhadap lisinopril. Pada
penderita yang secara historis pernah menderita angioedema sebagai akibat
pengobatan sebelumnya dengan obat penghambat “Angiotensin Converting Enzyme”.
Dosis Lisinopril
Dewasa:
Hipertensi
Dosis awal,
oral 10 mg sekali sehari.
Dosis
pemeliharaan, oral 10-20 mg sekali sehari.
Dosis ini
dapat ditingkatkan sesuai dengan respon klinisnya maksimum 40 mg sehari. Bila
penderita diobati dengan diuretika, terapi dapat dimulai setelah diuretika
dihentikan selama 2-3 hari. Pada penderita yang pemberian diuretiknya tidak
dapat dihentikan, dianjurkan untuk memberikan dosis awal Lisinopril 5 mg.
Penderita hipertensi renovaskular dapat memperlihatkan respon yang berlebihan
terhadap Lisinopril. Sebab itu dianjurkan dengan dosis awal 2,5-5 mg kemudian
dapat disesuaikan dengan respon tekanan darahnya.
Payah
jantung kongestif:
Dosis awal,
oral 2,5 mg per hari, dosis dapat disesuaikan dengan respon klinisnya. Dosis
pemeliharaan, oral 5-20 mg diberikan sekali sehari dalam dosis tunggal. Dosis
pada penderita insufisiensi ginjal, berdasarkan bersihan kreatinin:
Bersihan
kreatinin Dosis Awal
< 70-30
ml/menit 5-10 mg/hari
< 30-10
ml/menit 2,5-5 mg/hari
< 10
ml/menit 2,5 mg/hari
(termasuk
penderita yang sedang didialisis)
Besar dosis
dan atau frekuensi pemberian harus disesuaikan dengan besarnya respon penurunan
tekanan darah.
Anak-anak:
Tidak
dianjurkan penggunaannya pada anak-anak.
Efek
samping Lisinopril
Hipotensi
Edema
angioneurotik pernah dilaporkan walaupun jarang. Pada kasus-kasus seperti itu, Noperten
harus dihentikan segera dan penderita diperhatikan dengan cermat sampai
pembengkakan hilang.
Edema
angioneurotik yang disertai edema laring dapat mematikan.
Reaksi
hipersensitivitas lain yang mencakup urtikaria telah dilaporkan.
Secara
keseluruhan, melalui uji klinik, terbukti Noperten dapat diterima dengan baik
oleh penderita.
Takikardia.
Nyeri
abdomen, mulut kering, ikterus hepatoselular atau kolestatik.
Perubahan
suasana perasaan (mood).
Perasaan
bingung (mental confusion).
Diaforesis
Uremia,
oliguria, anuria, disfungsi ginjal, gagal ginjal akut, impoten.
Suatu
kompleks gejala telah dilaporkan meliputi: demam, vaskulitis, mialgia,
artralgia/artritis, eosinofilia dan lekositosis.
Peringatan
dan perhatian
Pada
penderita yang volume cairannya sudah terkuras oleh diuretika, diet rendah
garam, dialisis, diare atau muntah.
Pada
penderita payah jantung kongestif dengan tekanan darah normal atau rendah.
Belum ada
penelitian penggunaan pada wanita hamil, anak-anak
Morbiditas
dan mortalitas pada fetus dan neonatus
Bayi dengan
riwayat dimana selama di dalam kandungan ibunya mendapat pengobatan penghambat
ACE harus diobservasi intensif tentang kemungkinan terjadinya hipotensi,
oliguria dan hiperkalemia.
Hati-hati pemberian pada ibu menyusuiBila diberikan bersama diuretika, kadang terjadi hipotensi berlebihan.
Interaksi
obat Lisinopril
Bila
diberikan bersama diuretika yang boros kalium cenderung terjadi hipokalemia.
Jangan diberikan bersama antiinflamasi analgetik nonsteroid terutama
indometasin karena dapat mengurangi khasiat antihipertensi dari Noperten.
Jangan diberikan pada penderita gagal ginjal karena lisinopril dapat menaikkan
kadar kalium plasma.
Pemberian Noperten
bersama suplemen kalium atau diuretika hemat kalium tidak dianjurkan, terutama
pada penderita gangguan fungsi ginjal, karena dapat berakibat pada peningkatan
kadar kalium serum yang nyata.
0 Komentar Lisinopril, Noperten, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping
Post a Comment