Triamcinolone 4 mG adalah obat yang digunakan untuk mengobati
Gangguan endokrin, Gangguan rematik, Penyakit kolagen, Penyakit dermatologi, Keadaan
alergi, Penyakit mata, Penyakit pernafasan, Gangguan hematologi, Penyakit neoplastic,
Penyakit gastrointestinal dan Reaksi inflamasi pasca operasi gigi dan
meningitis tuberkulosis dengan blok subarachnoid atau blok yang terjadi jika
diberikan bersamaan dengan kemoterapi antituberkulosis.
Pada Indikasi Triamcinolone 4 mG Anda bisa mengatahui
khasiat atau kegunaan dari Triamcinolone 4 mG. Perlu diperhatikan juga untuk
informasi Dosis Triamcinolone 4 mG agar mengatahui takaran obat untuk sekalai
pakai. Baik untuk obat yang diminum, kunyah, di suntikan atau yang lainnya
dalam jangka waktu yang ditentukan, Sedanglan pada Efek Samping Triamcinolone 4
mG adalah informasi untuk mengatahui dampak terapi obat yang tidak diinginkan,
akibat dari pengguanaan obat tersebut, efek samping yang mungkin akan timbul
karena dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya: Jenis kelamin, usia/ umur,
ras, genetik, kondisi medis pasien yang mengkonsumsi obat tersebut, daya tahan
tubuh/ resistensi pasien dan masa berlaku obat.
Silahkan baca leaflet ini dengan seksama sebelum Anda mulai
untuk menggunakan Triamcinolone 4 mG. Simpan leaflet ini jika sedang tidak diperlukan.
Anda mungkin perlu membaca lagi saat dibutuhkan. Jika Anda memiliki pertanyaan
lebih lanjut, silahkan tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda.
Triamcinolone 4 mG jika telah diresepkan untuk Anda dan Anda
tidak perlu berbagi kepada orang lain. Karena dapat membahayakan mereka yang
tidak sesuai dengan rekoemdasi dokter, bahkan jika ada gejala yang sama seperti
yang Anda miliki.
Jika salah satu dari efek samping terjadi serius, atau jika
Anda melihat efek samping apapun tidak yang tercantum dalam leaflet Triamcinolone
4 mG, silakan beritahu dokter atau apoteker.
Farmakologi - Triamcinolone bekerja terutama sebagai
glukokortikoid dan mempunyai daya antiinflamasi yang kuat, mempunyai efek
hormonal dan metabolik seperti kortison. Aktivitas glukokortikoid menyebabkan
peningkatan glukoneogenesis dan penurunan penggunaan glukosa secara efektif di
dalam jaringan. Katabolisme protein dipercepat dan sintesis dari protein
makanan diturunkan meskipun efek keseluruhan pada keseimbangan nitrogen
tergantung pada faktor lain termasuk diet, dosis dan lama pengobatan.
Glukokortikoid alami (hidrokortison dan kortison), yang juga bersifat meretensi
garam, digunakan sebagai terapi pengganti pada kondisi defisiensi
adrenokortikal. Triamcinolone berbeda dengan glukokortikoid alami, yaitu dalam
hal efek antiinflamasi dan glukoneogenesis yang lebih besar dan sifat meretensi
garamnya yang lebih sedikit.
Farmakokinetik - Triamcinolone diabsorpsi dengan cepat
setelah pemberian dosis oral. Konsentrasi puncak setelah pemberian oral dicapai
dalam waktu 1-2 jam. Triamcinolone terikat albumin plasma lebih sedikit dari
pada hidrokortison. Triamcinolone dapat melewati plasenta. Waktu paruh plasma
sekitar 5 jam dan waktu paruh biologis adalah 18-36 jam.
Triamcinolone tersedia dalam sediaan Tablet, kapsul, obat suntik, obat oles, obat semprot, dan odol. Anda juga dapat membaca leaflet Nicardipine HCl OGB di website resmi PT Dexa Medica atau pada leaflet yang diberikan oleh Dokter atau Apoteker Anda.
Komposisi Triamcinolone
Tiap tablet mengandung: Triamcinolone 4 mg
Indikasi Triamcinolone
Triamcinolone digunakan untuk pengobatan pada kondisi berikut:
Gangguan endokrin
Insufisiensi adrenokortikal primer atau sekunder (hidrokortison
atau kortison merupakan obat pilihan meskipun analog sintetiknya dapat
digunakan bersamaan dengan mineralokortikoid pada kondisi yang cocok,
suplementasi mineralokortikoid penting untuk mengobati bayi dengan kondisi
ini); hiperplasia adrenal kongenital, tiroiditis nonsupuratif, dan
hiperkalsemia yang berhubungan dengan kanker.
Gangguan rematik
Sebagai terapi tambahan untuk pemberian jangka pendek
(membantu pasien melalui episode akut atau eksaserbasi) pada artritis
psoriasis, artritis reumatoid (untuk kasus tertentu memerlukan terapi dengan
dosis pemeliharaan rendah); ankylosing spondylitis; bursitis akut dan subakut,
tenosinovitis akut nonspesifik; gouty arthritis akut; post traumatic
osteoarthritis; sinovitis pada osteoartritis; dan epikondilitis.
Penyakit kolagen
Digunakan pada saat eksaserbasi atau sebagai terapi
pemeliharaan pada kasus tertentu systemic lupus erythematosus dan reumatik
karditis akut.
Penyakit dermatologi
Pemfigus, bullous dermatitis herpetiformis, erythema
multiforme yang berat (sindrom Steven-Johnson), dermatitis eksfoliatif, mycosis
fungoides dan psoriasis berat.
Keadaan alergi
Untuk mengontrol seasonal atau perennial allergic rhinitis,
asma bronkial, dermatitis kontak, atopik dermatitis, serum sickness, angioedema
dan urtikaria berat (tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari) dan tidak
berhasil diatasi dengan pengobatan konvensional yang adekuat.
Penyakit mata
Alergi akut dan kronik yang berat dan proses inflamasi pada
mata dan bagian mata yang lain, seperti konjungtivitis alergi, keratitis,
allergic corneal marginal ulcers, herpes zoster, ophthalmicus, iritis dan
iridocyclitis, choriorenitis, inflamasi segmen anterior, diffuse posterior
uveitis dan choroiditis, optic neuritis dan sympathetic ophthalmia.
Penyakit pernafasan
Sarkoidosis simtomatik, sindrom Loeffler.s yang tidak dapat
ditangani dengan cara lain, beriliosis, tuberkulosis paru fulminan atau meyebar
ketika secara bersamaan dilakukan kemoterapi antituberkulosis, emfisema
pulmonari di mana bronkospasme atau bronchial edema mempunyai peran yang
signifikan dan diffuse interstitial pulmonary fibrosis (sindrom Hamman-Rich).
Gangguan hematologi
Idiopatik dan trombositopenia sekunder pada orang dewasa,
acquired (auto- immune) hemolytic anemia, eritroblastopenia (RBC anemia) dan
anemia hipoplastik kongenital (erythroid).
Penyakit neoplastik
Untuk penatalaksanaan paliatif leukemia dan limfoma pada
dewasa dan leukemia akut pada anak-anak. Keadaan edema Untuk merangsang
diuresis atau remisi proteinuria pada sindrom nefrotik (non-uremic, tipe
idiopatik atau yang disebabkan oleh lupus erythematosus) dan digunakan bersama
dengan obat-obat diuretik, untuk merangsang diuresis pada gagal jantung
kongestif yang refrakter dan sirosis hati dengan asites refrakter.
Penyakit gastrointestinal
Untuk membantu pasien melalui masa kritis penyakit
ulcerative colitis, regional enteritis dan sariawan (sprue) yang sulit
disembuhkan.
Lain-lain
Reaksi inflamasi pasca operasi gigi dan meningitis
tuberkulosis dengan blok subarachnoid atau blok yang terjadi jika diberikan
bersamaan dengan kemoterapi antituberkulosis.
Kontraindikasi Triamcinolone
Pasien dengan infeksi jamur sistemik. · Pasien yang
hipersensitif terhadap obat atau komponennya.
Dosis dan cara pemberian Triamcinolone
Dosis awal tablet triamcinolone dapat bervariasi dari 4-48
mg/hari tergantung dari penyakit spesifik tertentu yang sedang diobati. Pada
kondisi yang tidak begitu berat, dosis yang lebih rendah umumnya cukup,
sedangkan untuk pasien tertentu mungkin diperlukan dosis awal yang lebih
tinggi. Dosis awal harus dipertahankan atau disesuaikan sampai dicapai respon
yang memuaskan. Jika setelah beberapa waktu respon klinis yang didapat kurang
memuaskan, kortikosteroid harus dihentikan dan diganti dengan terapi lain yang
tepat. Harus ditegaskan bahwa dosis yang dibutuhkan bersifat variabel dan harus
disesuaikan secara individual tergantung penyakit yang diobati dan respon
pasien.
Dosis Triamcinolone untuk bayi dan anak-anak
Dosis yang direkomendasikan harus diatur dengan pertimbangan
yang sama seperti di atas dari pada dengan aturan yang ketat terhadap rasio
usia atau berat badan. Setelah dicapai respon yang baik, harus ditentukan dosis
pemeliharaan yang tepat dengan cara penurunan dosis awal dengan sedikit
penambahan pada interval waktu yang tepat sampai tercapai dosis terendah yang
dapat mempertahankan respon klinik adekuat yang telah dicapai.
Harus selalu diingat bahwa monitoring dosis obat harus
selalu dilakukan. Penyesuaian dosis diperlukan jika terdapat perubahan pada
status klinis pasien, respon individu pasien erubah atau pasien dalam kondisi
yang penuh tekanan yang tidak berhubungan langsung dengan penyakit yang sedang
diobati. Pada situasi ini mungkin perlu untuk meningkatkan dosis triamcinolone
selama periode waktu yang sesuai dengan kondisi pasien. Jika setelah terapi jangka
panjang obat dihentikan, dianjurkan penghentian obat dilakukan secara gradual
bukan dengan tiba-tiba. Terapi hormon merupakan terapi tambahan dan tidak untuk
mengganti terapi konvensional.
Untuk mengganti pengobatan pasien dari kortikosteroid lain
Triamcinolone 4 mg pada awal pemberian sebagai pengganti
cortisone 25 mg, hydrocortisone 20 mg, prednisone 5 mg, prednisolone 5 mg,
methylprednisolone 4 mg, dexamethasone 0,75 mg, betamethasone 0,6 mg and
paramethasone 2 mg. Setelah itu, dosis harus disesuaikan menurut respon
individu.
Peringatan dan perhatian
Peringatan
- Penggunaan pada wanita hamil dan menyusui:
- Karena studi reproduksi manusia yang adekuat belum dilakukan dengan kortikosteroid, penggunaan obat ini pada wanita hamil, ibu menyusui atau wanita usia subur harus mempertimbangkan keuntungan dari penggunaan obat dibanding dengan potensi bahaya bagi ibu, embrio, fetus atau bayi yang menyusu.
- Bayi yang dilahirkan dari ibu yang mendapat obat kortikosteroid selama hamil, harus diamati dengan hati-hati terhadap timbulnya tanda-tanda hipoadrenalisme.
- Pada pasien yang mendapat terapi kortikosteroid karena stres yang tidak biasa, diindikasikan peningkatan dosis kortikosteroid kerja cepat sebelum, selama dan setelah kondisi stres.
- Kortikosteroid dapat menutupi beberapa gejala infeksi dan infeksi baru dapat muncul selama penggunaannya. Ketika kortikosteroid digunakan dapat terjadi penurunan resistensi dan ketidakmampuan untuk melokalisir infeksi. Jika selama terapi kortikosteroid terjadi infeksi, hal tersebut harus segera dikontrol dengan terapi antimikroba yang sesuai.
- Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menimbulkan posterior subcapsular cataracts, glaukoma yang dapat menimbulkan kerusakan pada saraf optik dan dapat meningkatkan infeksi okular sekunder yang disebabkan oleh jamur atau virus.
- Retensi garam dan air sebagaimana juga peningkatan ekskresi kalium dapat terjadi, meskipun jarang terjadi pada derivat sintesis seperti triamcinolone dibanding hidrokortison atau kortison, kecuali jika digunakan pada dosis besar. Diet garam dan suplementasi kalium diperlukan. Semua kortikosteroid meningkatkan ekskresi kalium.
- Pada saat terapi kortikosteroid, pasien tidak diperkenankan divaksinasi cacar air. Prosedur imunisasi yang lain tidak boleh dilakukan pada pasien yang mendapat kortikosteroid, khususnya pada dosis tinggi, karena kemungkinan bahaya komplikasi neurologi dan berkurangnya respon antibodi.
- Penggunaan triamcinolone pada tuberkulosis aktif harus dibatasi pada kasus-kasus tuberkulosis yang fulminan atau yang menyebar di mana kortikosteroid digunakan untuk penatalaksanaan penyakit bersamaan dengan regimen antituberkulosis yang tepat.
- Jika kortikosteroid diindikasikan untuk pasien dengan tuberkulosis laten atau reaktivasi tuberkulin, perlu dilakukan observasi yang ketat karena dapat terjadi reaktivasi penyakit. Selama terapi kortikosteroid jangka panjang, pasien harus mendapat kemoterapi.
- Triamcinolone dosis besar mempunyai kecenderungan lebih besar untuk menimbulkan miopati proksimal.
Perhatian
- Seperti pada semua kortikosteroid, pasien harus diamati peningkatan berat badannya, edema, hipertensi, dan ekskresi kalium yang berlebihan, seperti adanya tanda efek samping steroid adrenokortikal yang kurang jelas. Asupan protein yang banyak penting selama terapi jangka panjang.
- Insufisiensi adrenokortikal sekunder yang diinduksi obat dapat diminimalkan dengan cara mengurangi dosis secara perlahan-lahan. Tipe insufisiensi relatif ini dapat menetap selama berbulan-bulan setelah penghentian terapi. Oleh karena itu, pada setiap situasi stres (seperti trauma, pembedahan atau penyakit berat) yang terjadi selama periode itu, harus dilakukan terapi hormone kembali. Karena sekresi mineralokortikoid dapat terganggu, garam dan/atau mineralokortikoid harus dihentikan secara bersamaan.
- Ada peningkatan efek kortikosteroid pada pasien hipotiroidisme dan sirosis.
- Kortikosteroid harus diberikan secara hati-hati pada pasien ocular herpes simplex karena kemungkinan dapat menimbulkan perforasi kornea.
- Harus digunakan dosis terendah kortikosteroid yang mungkin untuk mengontrol kondisi yang diobati. Jika memungkinkan dilakukan pengurangan dosis secara gradual.
- Gangguan psikis dapat terjadi ketika kortikosteroid digunakan, mulai dari euforia, insomnia, mood swings, perubahan kepribadian, dan depresi berat, sampai manifestasi psikosis yang jelas. Ketidakstabilan emosi yang sudah ada atau tendensi psikotik dapat diperburuk oleh kortikosteroid.
- Pemberian secara bersamaan salisilat dengan kortikosteroid harus hati-hati pada hipoprotrombinemia.
- Kortikosteroid harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan ulcerative colitis yang tidak spesifik jika terdapat kemungkinan terjadi perforasi, abses atau infeksi piogenik lain. Kortikosteroid juga harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan diverkulitis, fresh intestinal anastomoses, ulkus peptikum aktif atau laten, insufisiensi ginjal, hipertensi, osteoporosis, glomerulonefritis akut, vaccinia, varicella, exanthema, sindrom Cushing, infeksi resisten antibiotik, diabetes melitus, gagal jantung kongestif, nefritis kronik, kecenderungan tromboembolik, tromboflebitis, gangguan konvulsi, kanker metastase dan myasthenia gravis.
- Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak pada terapi kortikosteroid jangka panjang harus diamati dengan hati-hati.
- Ketidakteraturan menstruasi dapat terjadi dan kemungkinan ini harus dijelaskan kepada pasien wanita past menarche.
- Triamcinolone, seperti glukokortikoid lain, dapat memperburuk diabetes sehingga diperlukan insulin atau obat hipoglikemik dengan dosis yang lebih tinggi. Triamcinolone dapat mencetuskan manifestasi diabetes melitus laten. Setelah penghentian terapi kortikosteroid, perlu dilakukan pengawasan lebih lanjut pada pasien karena terdapat kemungkinan manifestasi berat dari penyakit yang diobati muncul kembali secara tiba-tiba pada pasien yang dirawat.
Efek samping Triamcinolone
Pasien yang mendapat kortikosteroid harus diamati secara
ketat terhadap efek samping di bawah ini yang mungkin berhubungan dengan terapi
kortikosteroid:
Gangguan cairan dan elektrolit
Retensi natrium, retensi cairan, gagal jantung kongestif
pada pasien yang rentan, kehilangan kalium, alkalosis hipokalemia, dan
hipertensi.
Muskuloskeletal
Kelemahan otot, fatigue, miopati steroid, kehilangan massa
otot, osteoporosis, vertebral compression fracture, nekrosis aseptik kaput
tulang paha dan humerus, fraktur patologi dari tulang panjang dan fraktur
spontan.
Gastrointestinal
Ulkus peptikum dengan kemungkinan diikuti perforasi dan
perdarahan, pankreatitis, distensi abdomen dan ulcerative esophagitis.
Dermatologi
Gangguan penyembuhan luka, kulit yang rapuh dan tipis,
ptechiae dan ekimosis, eritema wajah, berkeringat berlebihan, atrofi lemak
subkutan, purpura, striae, hiperpigmentasi, hirsutisme, erupsi jerawat, dan
ditekannya reaksi terhadap tes alergi.
Neurologi
Konvulsi, peningkatan tekanan intrakranial dengan papiledema
(pseudotumor cerebri) biasanya setelah pengobatan, vertigo, sakit kepala dan
memburuknya kondisi psikiatrik yang sudah ada.
Endokrin
Ketidakteraturan menstruasi, timbulnya keadaan chusingoid,
supresi pertumbuhan pada anak, tidak beresponnya adrenokortikal dan pituitari
sekunder, khususnya pada waktu stres (contohnya trauma, pembedahan atau kondisi
sakit), penurunan toleransi karbohidrat, manifestasi diabetes melitus laten dan
peningkatan kebutuhan insulin atau obat hipoglikemik oral pada keadaan
diabetes.
Mata
Posterior subcapsular cataract, peningkatan tekanan
intraokular, glaukoma dan exophthalmos.
Metabolik
Hiperglikemia, glikosuria dan keseimbangan nitrogen negatif
disebabkan oleh katabolisme protein.
Lain-lain
Necrotizing angitis, tromboflebitis, tromboembolisme,
memburuknya infeksi atau menutupi gejala infeksi, insomnia, episode sinkop dan
reaksi anafilaktoid.
Interaksi obat Triamcinolone
Interaksi yang berpotensi berbahaya
Kombinasi kortikosteroid dengan obat anti-inflamasi
nonsteroid meningkatkan risiko terjadinya ulkus peptikum dan perdarahan
gastrointestinal.
Interaksi signifikan lainnya
Kortikosteroid dilaporkan menimbulkan antagonis pada blokade
neuromuskular yang disebabkan oleh pancuronium. Risiko hipokalemia dapat
meningkat jika triamcinolone diberikan secara bersamaan dengan simpatomimetik
dan teofilin yang dapat menurunkan kalium plasma dan dengan diuretik yang tidak
hemat kalium, hipokalemia juga dapat memperkuat efek glikosida jantung. Efek
diabetogenik kortikosteroid akan mengganggu kontrol glukosa darah dengan
insulin dan obat hipoglikemik oral.
Overdosis
Penggunaan secara tidak disengaja kortikosteroid dosis
tunggal yang berlebihan tidak menyebabkan efek yang serius, tetapi semua gejala
yang terjadi harus diberikan terapi simtomatis.
Jika seseorang telah overdosis dan memiliki gejala serius
seperti pingsan atau kesulitan bernapas, saat Anda sedang berada dirumah atau
diluar intansi medis, seperti Rumah sakit, puskesmas, klinik, segera hubungi
rumah sakit terdekat atau mencari pertolongan medis segera. Gejala overdosis
mungkin meliputi: pingsan, kelemahan yang parah, penurunan berat dalam jumlah
urin dan lainnya seperti yang tertulis pada leaflet obat atau yang tidak
tertera pada leaflet obat.
Catatan
Jangan berbagi obat ini dengan orang lain. Karena dapat
membahayakan mereka yang tidak sesuai dengan rekoemdasi dokter, bahkan jika ada
gejala yang sama seperti yang Anda miliki
Apabila Dosis Terlewatkan
Jika Anda melewatkan menggunakan obat, gunakan segera
setelah Anda ingat. Tetapi apabila sudah dekat dengan jadwal menggunakan obat
berikutnya, lewati dosis atau obat yang tidak sempat digunakan dan melanjutkan
jadwal pemberian dosis/obat yang biasa Anda gunakan. Jangan menumpuk dosis obat
dalam tubuh untuk mengejar obat yang ketinggalan atau terlewatkan diminum.
Penyimpanan
Menyimpan pada suhu kamar jauh dari cahaya dan kelembaban.
Jangan simpan di kamar mandi. Jauhkan semua obat jauh dari anak-anak dan hewan
peliharaan.
Jangan menyiram atau membuang obat ke toilet atau menuangkan
ke dalam saluran air, kecuali diperintahkan untuk melakukannya. Simpan produk
ini ketika kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan. Konsultasikan kepada
apoteker untuk pembuangan obat yang kadaluarsa.
0 Komentar Triamcinolone 4 mG, Indikasi, Dosis, dan efek Samping
Post a Comment