Banyak di antara para penderita diabetes tipe 2
mengalami kekurangan mineral dan vitamin larut air. Pasalnya, kadar glukosa
yang tinggi dalam darah dapat menahan cairan sehingga volume air di ginjal
meningkat dan tidak bisa diserap ulang. Penderita diabetes juga cenderung buang
air kecil lebih sering sehingga vitamin dan mineral banyak terbuang.
Karena itulah pasien harus pintar-pintar memenuhi
kebutuhan vitamin dan mineralnya dengan menerapkan diet sehat setiap hari.
Meski demikian, ada kalanya kebutuhan tersebut masih belum terpenuhi.
Kekurangan ini dapat Anda penuhi lewat suplemen tambahan. Beberapa suplemen
juga dapat membantu tubuh memaksimalkan penggunaan insulin sehingga kadar gula
darah tetap terkontrol.
Akan tetapi, perlu Anda ingat bahwa suplemen ini
hanya bersifat pelengkap, bukan pengganti perawatan diabetes. Sangat penting
bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi
suplemen, termasuk herbal.
Pasalnya, setiap orang memiliki kebutuhan jenis dan
dosis berbeda. Obat herbal yang selama ini kerap dianggap aman dan tanpa efek
samping pun sebenarnya memiliki efek kuat dalam tubuh. Suplemen ini juga dapat
berinteraksi dengan obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi dan menimbulkan
reaksi tertentu.
Suplemen (vitamin dan mineral) penting untuk
diabetes
Berikut ini merupakan 12 suplemen terbaik yang
sering dibutuhkan para penderita diabetes. Perlu diingat baha dosis yang
disarankan mungkin berbeda dengan kebutuhan harian setiap orang:
Vitamin
B-kompleks
Vitamin B6
dan B12 dapat membantu mengatasi neuropati atau kerusakan saraf akibat
komplikasi diabetes kronis. Biotin, vitamin B-kompleks lainnya, diperlukan
dalam proses metabolisme dan pertumbuhan. Biotin juga digunakan untuk
pembentukan dan pemanfaatan protein, lemak, dan karbohidrat. Dosis yang
disarankan adalah 75 mg vitamin B6, 150 mkg B12, dan 300 mkg biotin per hari.
Vitamin
C
Vitamin C
membantu menurunkan kadar sorbitol atau gula terakumulasi yang merusak sel-sel
mata, ginjal, dan saraf. Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan dan
melindungi pembuluh darah kapiler dari kerusakan yang rentan terjadi pada
penderita diabetes. Dosis yang disarankan yaitu 1000 mg vitamin C per hari.
Vitamin
D
Vitamin D
dapat mengaktifkan gen yang mempercepat produksi cathelicidin, peptida
antimikroba yang mampu menghancurkan virus, bakteri, dan kuman lain. Karena
penderita diabetes lebih rentan terkena infeksi akibat ulkus diabetik dan
penyakit periodontal (gusi), pastikan tubuh Anda mendapatkan vitamin larut
lemak dalam jumlah optimal, setidaknya sebesar 2 ribu IU vitamin D (dalam
bentuk cholecalciferol atau D3) setiap hari.
Vitamin
E
Vitamin E
merupakan antioksidan larut lemak utama dalam tubuh. Vitamin ini membantu
mengontrol kadar glukosa darah serta melindungi pembuluh darah dan saraf dari
radikal bebas yang dapat memperparah diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa
vitamin E dosis tinggi diperkirakan dapat memperbaiki neuropati diabetes serta
melindungi dari katarak dan aterosklerosis.
Oleh karena itu, direkomendasikan agar semua orang
termasuk yang masih sehat, mengonsumsi setidaknya 300 IU vitamin E setiap hari.
Namun, pastikan Anda memilih vitamin E alami. Cirinya, vitamin ini ditulis
sebagai d-alpha-tocopherol atau d-alpha tocopheryl. Sedangkan vitamin E
sintesis biasa ditulis sebagai dl-alpha-tocopherol atau dl-alpha-tocopheryl.
Alpha-Lipoic
Acid (ALA)
ALA merupakan
substansi mirip vitamin yang termasuk salah satu antioksidan. ALA berfungsi
melindungi sel dari kerusakan karena radikal bebas, membantu transport glukosa
ke dalam sel, mengurangi rasa sakit pada saraf, dan meningkatkan sensitivitas
insulin. Dosis yang disarankan adalah 600 hingga 800 mg per hari.
Magnesium
Defisiensi
magnesium cukup umum ditemui pada penderita diabetes. Magnesium sendiri
merupakan mineral yang sangat penting dalam produksi energi dan sintesis
protein, replikasi sel, serta produksi DNA. Magnesium juga dapat mengurangi
resistensi insulin dan mengontrol kadar gula darah tetap normal. Dosis yang
direkomendasikan yaitu 500 hingga 1000 mg magnesium setiap harinya.
Vanadium
Vanadium
(atau vanadyl sulfate) bekerja dengan meniru insulin dalam tubuh dan menjaga
kadar gula darah tetap normal. Vanadium juga diyakini sangat penting dalam
pencegahan dan perawatan diabetes. Meski demikian, mineral ini hanya diperlukan
dalam jumlah kecil oleh tubuh. Dosis yang dianjurkan adalah 100 mg per hari.
Kromium
Kromium
merupakan mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil oleh tubuh. Namun, mineral
ini sangat penting untuk mengoptimalkan kerja insulin serta membantu
memindahkan glukosa dan nutrisi lain ke dalam sel. Kromium tidak membuat tubuh
memproduksi lebih banyak insulin, melainkan hanya memperbaiki kinerjanya.
Sedikitnya ada 15 percobaan yang menunjukkan bahwa
kromium dapat meningkatkan metabolisme glukosa pada penderita diabetes,
resistensi insulin, dan abnormalitas gula darah lainnya. Dosis yang dianjurkan
sebesar 200 mkg per hari.
Berberin
Berberin
adalah alkaloid dari tumbuhan yang bekerja mengaktifkan AMP-activated protein
kinase (AMPK). AMPK sendiri merupakan regulator dasar pada metabolisme yang ada
di seluruh hewan dan tumbuhan. AMPK berfungsi menstimulasi pelepasan glukosa ke
dalam sel, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi produksi glukosa
pada liver yang sering berlebihan pada penderita diabetes. Dosis yang
dianjurkan sebesar 1500 mg berberin per hari.
Krokot
Mudah
dijumpai di Indonesia, krokot (Portulaca oleracea) memiliki manfaat kesehatan
bagi para penderita diabetes, yakni dapat mengatur gula darah. Ekstrak krokot
diyakini dapat meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan pelepasan
glukosa pada sel, dan memperlambat perpindahan glukosa dari usus besar ke
darah. Dosis yang dianjurkan sebesar 180 mg krokot per hari.
Gymnema
Sylvestre
Gymnema
sylvestre merupakan tanaman obat yang tumbuh secara merambat di hutan-hutan
India. Ekstrak daun tanaman ini mengandung asam gymnemic yang dapat
memperlambat transport glukosa dari usus besar ke aliran darah sehingga kadar
gula darah tetap normal. Dosis yang dianjurkan sebesar 200 mg Gymnema sylvestre
per hari.
Bungur
Ekstrak daun bungur (Lagestroemia speciosa)
mengandung asam kolosolik yang mampu mempercepat transport glukosa ke dalam sel
sehingga kadar gula darah tetap terkontrol. Dosis yang disarankan sebesar 3 mg
ekstrak daun bungur per hari.
Demikian ulasan 12 Suplemen Yang Penting untuk
Penderita Diabetes Mellitus yang ditulis oleh dr. Andrian Purwo Sulistyo
0 Komentar 12 Suplemen Yang Penting untuk Penderita Diabetes Mellitus
Post a Comment