-->

OBATGeneric

OBATGeneric adalah blog yang berisi informasi obat, artikel kesehatan sekitar ulasan seputar obat dan artikel umum,

Monday, 12 September 2016

Panduan Keamanan Obat Untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Panduan Keamanan Obat Untuk Ibu Hamil - Merupakan suatu yang penting untuk pemberian obat untuk ibu hamil, terkait aman atau tidak amannya, karena tidak semua obat yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil, maka perlu diinformasikan bagi para khalayak umum untuk perlu hati-hati.

Akan sangat aman dan dianjurkan minumlah obat sesuai yang diresepkan oleh dokter atau atas petunjuk dokter.

Ada beberapa kategori obat yang perlu diketahui agar tidak salah obat untuk ibu hamil (tidak membahayakan ibu dan juga janin) serta ibu menyusui yang berdampak nehatif pada bayi.

Lalu siapa saja yang perlu tahu obat yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil?, tentunya para dokter, Bidan dan Praktisi Medis lainnya. Maka ini menandakan perlunya pasien untuk konsultasi ke dokter/medis terkait kondisi badan, dan obat yang diterimanya.

Panduan Keamanan Oabat Untuk Ibu Hamil ini merujuk pada Buku MIMS Indonesia edisi 15 2014. Panduan ini dibuat untuk meresepkan obat secara aman dalam kehamilan menurut kategori kehamilan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (united States Food and Drug Administration atau US FDA)

Untuk produk obat yang tidak memiliki kategori kehamilan, tidak dicantumkan keterangan mengenai kemanan obat dalam kehamilan. Semua preparat topikal tidak memiliki kategori kehamilan, karena absorpsi sistemik pada golongan ini umumnya dianggap minimal kecuali bila digunakan pada area tubuh yang luas, secara terus menerus, atau dalam waktu lama.

Kategori-kategori A samapai Z disini tidak mengimplikasikan peningkatan resiko. Oabat-obatan dikategorikan berdasarkan resiko terhadap sistem reproduksi dan perkembangan janin dan besarnya perbandingan antara risiko dan manfaat obat. Obat dari kategori D, X dan sebagian C, mungkin memiliki resiko yang sama besarnya tetapi kategorinya tidak sama karena memilki perbedaan dalam hal besarnya perbandingan risiko dan manfaat.

Kategori A:
Studi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin (fetus) pada kehamilan trimester 1 (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester selanjutnya), dan kecil kemungkinan untuk membahayakan janin,.

CONTOH OBAT KATEGORI A:
Ascorbic acid (vitamin C) *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA
Doxylamine, Ergocalciferol *masuk kategori D jika dosisnya melebihi US RDA
Folic acid *masuk kategori C jika dosisnya melebihi 0,8 mg per hari
Hydroxocobalamine *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA
Liothyronine, Nystatin vaginal sup *masuk kategori C jika digunakan per oral dan topikal
Pantothenic acid *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA
Thiamine (vitamin B1) *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA
Potassium chloride, Potassium citrate, Potassium gluconate, Pyridoxine (vitamin B6), Riboflavin *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA
Thyroglobulin, Thyroid hormones, Vitamin D *masuk kategori D jika dosisnya melebihi US RDA

Obat Kategori B:
Studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak menunjukkan resiko bagi janin. Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil yang menunjukkan adanya efek samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester pertama, sedangkan pada trimester berikutnya tidak didapatkan bukti adanya resiko.

CONTOH OBAT KATEGORI B:
Acetylcysteine, Acyclovir, Amiloride *masuk kategori D jika digunakan untuk hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan
Ammonium chloride, Ammonium lactate *topical
Amoxicillin, Amphotericin B, Ampicillin, Atazanavir, Azatadine, Azelaic acid, Benzylpenicillin, Bisacodyl, Budesonide *inhalasi, nasal
Buspiron, Caffeine, Carbenicillin, Camitine, Cefaclor, Cefadroxil, Cefalexin, Cefalotin, Cefamandole, Cefapirin, Cefatrizine, Cefazolin, Cefdinir, Cefditoren, Cefepime, Cefixime, Cefmetazole, Cefonicid, Cefoperazone, Ceforanide, Cefotaxime, Cefotetan disodium, Cefoxitin, Cefpodoxime, Cefprozil, Cefradine, Ceftazidime, Ceftibuten, Ceftizoxime, Ceftriaxone, Cefuroxime, Cetirizine, Chlorhexidine *mulut dan tenggorokan
Chlorpenamine, Chlortalidone *masuk kategori D jika digunakan untuk hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan

Obat Kategori C:
Studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping bagi janin. Sedangkan pada wanita hamil belum ada study terkontrol. Obat golongan ini hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang resiko yang mungkin terjadi pada janin.

CONTOH OBAT KATEGORI C
Acetazolamide, Acetylcholine chloride, Adenosine, Albendazole, Albumin, Alclometasone Allopurinol, Aluminium hydrochloride, Aminophylline, Amitriptyline, Amlodipine, Antazoline, Calcium carbonate, Calcium chloride,Calcium citrate,
Calcium Capreomycin, Benzocaine, Buclizine, Butoconazole, Calcitonin, Calcium acetate,
Calcium ascorbate, Astemizole, Atropin, Bacitracin, Beclometasone, Belladonna, Benzatropine mesilate, Diltiazem, Dopamine, folinate, Calcium glucoheptonade, Calcium gluconate, Calcium lactate, Calcium phosphate, Calcium polystyrene sulfonate, Cyanocobalamin, Deserpidine, Desonide, Desoximetasone, Dexamethasone, Dextromethorphan, Digitoxin, Digoxin, Cyprofloxacin, Cisapride, Clarithromycin, Clinidium bromide, Clonidine, Co-trimoxazole, Codeine, Captopril, Carbachol, Carbidopa, Carbinoxamine, Chloral hydrate, Chloramphenicol, Chlorothiazide,
Chlorpromazine, Choline theophyllinate, Cidofovir, Cilastatin,Cinnarizine,

Obat Kategoti D:
adalah golongan obat yang menunjukkan adanya resiko bagi janin. Pada keadaan khusus obat ini digunakan jika manfaatnya kemungkinan lebih besar dibanding resikonya. Penggunaan obat golongan ini terutama untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa atau jika tidak ada obat lain yang lebih aman.

CONTOH OBAT KATEGORI D
Amikacin, Amobarbital, Atenolol, Carbamazepine, Carbimazole, Chlordizepoxide, Cilazapril, Clonazepam, Diazepam, Doxycycline, Imipramine, Kanamycin, Lorazepam, Lynestrenol, Meprobamate, Methimazole, Minocycline, Oxazepam, Oxytetracycline, Tamoxifen, Tetracycline, Uracil, Voriconazole

Obat Kategori X:
adalah golongan obat yang pada studi terhadap binatang percobaan maupun pada manusia menunjukkan bukti adanya resiko bagi janin. Obat golongan ini tidak boleh dipergunakan (kontra indikasi) untuk wanita hamil, atau kemungkinan dalam keadaan hamil.

CONTOH OBAT KATEGORI X
Acitretin, Alprotadil *parenteral
Atorvastatin, Bicalutamide, Bosentan, Cerivastatin disodium, Cetrorelix, Chenodeoxycholic acid, Chlorotrianisene, Chorionic gonadotrophin, Clomifen, Coumarin, Danazol, Desogestrel, Dienestrol, Diethylstilbestrol, Dihydro ergotamin, Dutasteride, Ergometrin, Ergotamin, Estazolam, Etradiol, Estramustine, Estriol succinate, Estrone, Estropipate, Ethinyl estradiol, Etretinate, Finasteride, Fluorescein *parenteral
Flurouracil, Fluoxymesterone, Flurazepam, Fluvastatin, Floritropin, Ganirelix, Gestodene, Goserelin, Human menopausal gonadotrophin, Iodinated glycerol, Isotretinoin, Leflunomide, Leuprorelin, Levonorgestrel, Lovastatin, Medrogestrone, Medroxyprogesterone, Menotrophin, Mestranol, Methotrexate, Methyl testosterone, Mifeprestone, Miglustat, Misoprostol, Nafarelin, nandrolone, Nicotine *po


Catatan kategori obat dan contohnya diatas hanya sebatas contoh sebagian kecil obat yang ada, bila ingin melihat lebih lengkap dan banyak bisa melihat pada MIMS atau ISO.

Panduan Keamanan Obat Untuk Ibu Hamil

panduan peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, pedoman peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, Panduan Keamanan Obat Untuk Ibu Hamil, Panduan Keamanan Obat Untuk Ibu Hamil, keamanan obat dalam kehamilan, keamanan kehamilan, kategori obat A, B, C, D, dan X, Panduan Keamanan Obat Untuk Ibu Hamil, contoh kategori obat, Panduan Keamanan Obat Untuk Ibu Hamil

0 Komentar Panduan Keamanan Obat Untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Post a Comment

Back To Top