-->

OBATGeneric

OBATGeneric adalah blog yang berisi informasi obat, artikel kesehatan sekitar ulasan seputar obat dan artikel umum,

Monday, 31 October 2016

Alat Peracikan Obat Farmasi dan Keterangannya

Alat Peracikan Obat Farmasi – dalam peracikan obat, dibutuhkan alat – alat sebagai berikut:
A. Timbangan Obat
Menurut FI edisi III, ada 3 macam timbngan obat yang meliputi:
1. Timbangan kasar : daya beban 250 gram hingga 1000 gram
kepekaan 200 mg
2. Timbangan gram halus : daya beban 100 gram hingga 200 gram
kepekaan 50 mg
3. Timbangan miligram : daya beban 10 gram hingga 50 gram
kepekaan 5 mg.
Daya beban : bobot maksimum yang boleh ditimbang.
Kepekaan : tambahan bobot maksimum yang diperlukan pada salah satu piring timbangan, setelah keduanya diisi muatan maksimum, menyebabkan ayunan jarum timbangan tidak kurang dari 2 mm tiap dm panjang jarum.
Gambar timbangan gram halus :
Keterangan :
1.Papan landasan timbangan
2.Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan
3.Anting penunjuk tegaknya timbangan (waterpas)
4.Jarum timbangan
5.Skala
6.Tuas penyagga timbangan
7.Pisau tengah/pisau pusat
8.Pisau tangan
9.Tangan timbangan
10.Tombol/mur pengatur keseimbangan
11.Piring timbangan
B. Mortir dan stamper
C. Alat pengisi kapsul bukan mesin
D. Alat – alat gelas:
Gelas ukur, labu erlemenyer, cawan penguap, kaca arloji, gelas corong, batang pengaduk, dll
E. Sendok, pipet, spatel/sundip, corong
F. Panci, infus untuk membuat larutan infus seduhan
G. Papan pil, pengayak, dll

Alat Peracikan Obat Farmasi

Penimbangan
  1. Diperiksa apakah semua komponen timbangan/neraca sudah sesuai pada tempatnya, dengan mencocokkan nomor-nomor yang terdapat pada komponen-komponen tersebut (lihat gambar).
  2. Periksa kedudukan timbangan sudah sejajar/rata, dapat dilihat dari posisi anting (3.1) dengan alas anting (3.2) harus tepat. Bila belum tepat kita putar tombol (2).
  3. Sekali lagi kita periksa apakah posisi pisau (7) dan (8) sudah pada tempatnya. Bila sudah maka tuas (6) kita angkat atau putar maka timmbangan akan terangkat dan akankelihatan apakah piringnya seimbang atau berat sebelah. Bila tidak seimbang kita dapat memutar mur (10) kiri atau kanan sesuai dengan keseimbangannya, sehingga neraca seimbang.
  4. Setelah itu baru kita letakkan kertas perkamen diatas kedua piring timbangan, angkat tuas (6) untuk memeriksa apakah timbangan sudah seimbang. Bila sudah seimbang, maka penimbangan bahan-bahan bisa dimulai.
  5. Cara penimbangan bahan-bahan :
    a. Bahan padat seperti serbuk, lilin, dll ditimbang diatas kertas perkamen.
    b. Bahan ½ padat seperti vaselin, adeps, ditimbang diatas kertas perkamen atau diatas cawan penguap.
    c. Bahan cair dapat ditimbang diatas kaca arloji, cawan penguap atau langsung dalam botol atau wadah.
    d. Bahan cairan kental seperti ekstak belladon dan ekstrak hiosiami langsung ditimbang, sedangkan untuk ichtiol ditimbang dikertas perkamen yang sebelumnya diolesi dengan parafin cair/vaselin.
    e. Bahan oksidator (kalii permanganas, iodium, argenti nitras) ditimbang pada gelas timbang atau pada gelas arloji yang ditutup.
    f. Bahan yang bobotnya kurang dari 50 mg dilakukan pengenceran.
Alat-Alat Untuk Volume dan Alat Gelas
  1. Gelas ukur dipergunakan untuk mengukur cairan yang akan dibuat atau cairan yang akan diambil.
  2. Gelas piala/bekerglass untuk melarutkan bahan dengan diaduk pengadukdari kaca.
  3. Erlenmeyer dipakai untuk melarutkan bahan dengan digoyang atau dikocokdan digunakan untuk alat pengukur (tingkat ketelitian kurang).
  4. Lumpang alu atau mortir dan stamper, dipakai untuk menghaluskan dan mencampur bahan-bahan.
  5. Sendok dapat dipakai untuk mengambil bahan padat dari botol, untuk bahan cair bisa digunakan pipet tetes atau langsung dituang dengan hati-hati, sedangkan untuk bahan semi padat (ekstrak kental dan lemak-lemak) dapat digunakan spatel/sudip.
  6. Sudip dari film/mika dipakai untuk menyatukan, membersihkan serbuk atau salep dan memasukkan dalam wadah.
  7. Cawan penguap (dari porselin) digunakan untuk wadah menimbang, untuk menguapkan atau mengeringkan cairan, melebur atau mencampur lebih dari satu bahan.
  8. Gelas arloji dan botol timbang untuk menimbang bahan yang mudah menguap, menyublim, dan cairan yang tidak boleh ditimbang dengan kertas perkamen.
  9. Panci infus untuk membuat larutan infus.
  10. Papan pil dipakai untuk menggulung pil, memotong pil, kemudian dibulatkan dengan pembulat pil.
  11. Pengayak alat yang dipakai untuk mengayak bahan sesuai dengan derajat halus serbuk.
  12. Corong dipakai untuk menyaring dengan meletakkan kertas saring diatas corong kertas saring digunting bulat lebih kurang 1 cm dibawah permukaan corong.
  13. Batang pengaduk
  14. Capsul filter

Alat Peracikan Obat Farmasi dan Keterangannya

Alat Peracikan Obat Farmasi, Alat Peracikan Obat Farmasi, Alat Peracikan Obat Farmasi, Alat Peracikan Obat Farmasi
Sumber*Syamsuni, H. A. (2013). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

0 Komentar Alat Peracikan Obat Farmasi dan Keterangannya

Post a Comment

Back To Top