Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering – Pemilihan cara sterilisasi harus mempertimbangkan beberapa hal seperti berikut:
- Stabilitas: sifat kimia, sifat fisika, khasiat, serat, dan struktur bahan obat tidak boleh mengalami perubahan setelah proses sterilisasi.
- Efektifitas: cara sterilisasi yang dipilih akan memberikan hasil maksimal dengan proses yang sederhana, cepat, dan biaya murah.
- Waktu: lamanya sterilisasi ditentukan oleh bentuk, jenis, dan sifat zat serta kecepatan tercapainya suhu sterilisasi yang merata.
Dengan Pemanasan Secara Kering
Ciri-ciri pemanasan kering:
- Yang dipanaskan adalah udara kering
- Proses pembunuhan mikroba berdasarkan oksidasi O2
- Suhu yang digunakan lebih tinggi, kira-kira 150 C. 1 g udara pada suhu 100° C, jika didinginkan menjadi 99 °C hanya membebaskan 0,237 kalori.
- Waktu diperlukan lebih lama, antara 1 sampai 2 jam, kecuali pemijaran.
- Digunakan untuk sterilisasi bahan obat atau alat yang tahan pemansan tinggi.
Contoh:
- Pemansan secara kering menurut FI III (cara D)
Sediaan yang akan disterilkan dimasukan ke dalam wadah, kemudian ditutup kedap, atau ditutup sementara untuk mencegah pencemaran. Jika volume dalam setiap wadah tidak lebih dari 30 ml, panaskan pada suhu 150° C selama 1 jam. Jika volume dalam tiap wadah lebih dari 30 ml, waktu sterilisai diperpanjang hingga seluruh isi tiap wadah berada pada suhu 150° C selama 1 ja. Wadah yang tertutup sementara kemudian ditutup kedap menurut cara aseptik.
Alat: oven, yaitu lemari pengering dengan dinding ganda, dilengkapi dengan termometer dan lubang tempat keluar masuk udara, dipanaskan dari bawah dengan gas atau listrik.
Bahan/alat yang dapat disterilkan: Alat-alat dari gelas (gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur, erlenmeyer, botol, corong), bahan tahan pemanasan tinggi (minyak, lemak, vaselin).
- Sterilisasi panas kering menurut FI IV
Sterilisasi cara ini menggunakan suatu siklus oven modern yang dilengkapi dengan udara yang dipanaskan dan disaring. Rentang suhu spesifik yang dpat diterima didalam bejana sterilisasi kosong adalah sekitar 15°C, jika alat sterilisasi beroprasi pada suhu tidak kurang dari 250°C.
3.Pemijaran.
Pemijaran dilakukan dengan memakai api gas dengan nyala api tidak berwarna atau api dari lampu spiritus. Cara ini sangat sederhana, cepat dan menjamin sterilitas bahan atau alat yang disterilkan, tetapi penggunanya terbatas hanya untukmbeberapa alat atau bahan saja.
Syarat: Seluruh permukaan alat harus langsung terkena api selama tidak kurang dari 20 detik.
Yang dapat disterilkan: Benda-benda logam, (pinset, penjepit krus), helas/porselin (sundip, batang pengaduk, kaca arloji, tabung reaksi, mulut wadah, erlemeyer, botol). Mortir dan stamper disiram dengan alkohol mutlak kemudian dibakar. Bahan obat antara lain ZnO, NaCl, talk.
Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering
cara sterilisasi dengan pemanasan secara kering, cara sterilisasi dengan pemanasan kering, Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering, Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering, Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering, Sterilisasi panas kering menurut FI IV, Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering, Pemansan secara kering menurut FI III (cara D), Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering, dengan pemanasan secara kering, Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering, Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering, Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering, Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering, Cara Sterilisasi, Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering
Sumber*Syamsuni, H. A. (2013). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
0 Komentar Cara Sterilisasi Dengan Pemanasan Secara Kering
Post a Comment