Pencegahan Diabetes , Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002). Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002). Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis metabolisme abnormal yang memerlukan pengobatan seumur hidup dengan diet, latihan dan obat-obatan. (Carpenito, 2001). Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Gula darah normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL. Sementara kadar gula darah biasa/sewaktu berkisar kurang dari 120-140 mg/dL.
Penyebab :
Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah .
Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas, merupakan zat utama yang bertanggungjawab mempertahankan kadar gula darah yang tepat. Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut. Pada saat melakukan aktivitas fisik kadar gula darah juga bisa menurun karena otot menggunakan glukosa (gula sederhana) untuk energi/ pembakaran.
Bagaimana cara mengetahui tanda-tanda DM
Secara umum tanda-tanda klinis yang muncul akibat peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia antara lain :
a. Poliuria ( banyak kencing)
Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah bverlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah banyak (Poliuri)
b. Polidipsi ( banyak minum )
Akibat poliuri yang berlebihan maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (Polidipsi)
c. Polifagia ( banyak makan )
Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi)
d. Rasa lelah dan kelemahan otot dan ngantuk.
e. Peningkatan angka infeksi.
f. Penurunan berat badan.
Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah .
Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas, merupakan zat utama yang bertanggungjawab mempertahankan kadar gula darah yang tepat. Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut. Pada saat melakukan aktivitas fisik kadar gula darah juga bisa menurun karena otot menggunakan glukosa (gula sederhana) untuk energi/ pembakaran.
Bagaimana cara mengetahui tanda-tanda DM
Secara umum tanda-tanda klinis yang muncul akibat peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia antara lain :
a. Poliuria ( banyak kencing)
Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah bverlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah banyak (Poliuri)
b. Polidipsi ( banyak minum )
Akibat poliuri yang berlebihan maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (Polidipsi)
c. Polifagia ( banyak makan )
Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi)
d. Rasa lelah dan kelemahan otot dan ngantuk.
e. Peningkatan angka infeksi.
f. Penurunan berat badan.
Komplikasi :
Lama-lama peningkatan kadar gula darah bisa merusak pembuluh darah, syaraf dan struktur internal lainnya. Terbentuk zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan syaraf. Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak dalam pembuluh darah). Sirkulasi yang buruk pada pembuluh darah besar dan kecil bisa melukai jantung, otak, tungkai, mata, ginjal, saraf dan kulit.
Komplikasi jangka panjang
– Serangan jantung dan stroke
– Kerusakan pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan (retinopati diabetikum)
– Kelainan fungsi ginjal menyebabkan gagal ginjal
– Kelainan fungsi saraf (neuropati), maka sebuah lengan atau tungkai bisa secara tiba-tiba menjadi lemah, kesemutan atau nyeri seperti terbakar. Kulit lebih sering mengalami cidera karena penderita tidak dapat merasakan perubahan suhu, berkurangnya aliran darah ke kulit juga menyebabkan borok (ulkus) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat.. ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.
Lama-lama peningkatan kadar gula darah bisa merusak pembuluh darah, syaraf dan struktur internal lainnya. Terbentuk zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan syaraf. Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak dalam pembuluh darah). Sirkulasi yang buruk pada pembuluh darah besar dan kecil bisa melukai jantung, otak, tungkai, mata, ginjal, saraf dan kulit.
Komplikasi jangka panjang
– Serangan jantung dan stroke
– Kerusakan pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan (retinopati diabetikum)
– Kelainan fungsi ginjal menyebabkan gagal ginjal
– Kelainan fungsi saraf (neuropati), maka sebuah lengan atau tungkai bisa secara tiba-tiba menjadi lemah, kesemutan atau nyeri seperti terbakar. Kulit lebih sering mengalami cidera karena penderita tidak dapat merasakan perubahan suhu, berkurangnya aliran darah ke kulit juga menyebabkan borok (ulkus) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat.. ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.
Pengobatan :
Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Kadar gula darah yang benar-benar normal sulit untuk dipertahankan, tetapi semakin mendekati kisaran normal maka kemungkinan terjadinya komplikasi sementara maupun jangka panjang akan semakin berkurang. Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olahraga dan diet.
Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Kadar gula darah yang benar-benar normal sulit untuk dipertahankan, tetapi semakin mendekati kisaran normal maka kemungkinan terjadinya komplikasi sementara maupun jangka panjang akan semakin berkurang. Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olahraga dan diet.
0 Komentar Pencegahan Diabetes Mellitus dalam Darah Sejak Dini
Post a Comment