-->

OBATGeneric

OBATGeneric adalah blog yang berisi informasi obat, artikel kesehatan sekitar ulasan seputar obat dan artikel umum,

Tuesday 1 November 2016

Sejarah Perkembangan Farmasi di Indonesia Drs. H. A. Syamsuni


Perkembangan farmasi di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Belanda sehingga buku yang digunakan yang dijadikan pedoman maupun undang- undang yang berlaku pada waktu itu berkiblat pada Belanda. Sampai setelah kemerdekaan Indonesia, buku pedoman maupun undang – undang yang dianggapnya masih cocok tetap dipertahankan, sedangkan yang tidak sesuai lagi dihilangkan.
Perkembangan Farmasi- Pekerjaan kefarmasian , terutama meracik obat – obatan, dikerjakan diapotek yang dilakukan oleh asisten apoteker dibawah pengawasan apoteker. Siapa itu apoteker, apoteker adalah seseorang yang ahli dalam bidang farmasi.
Bentuk aptek yang ada di Indonesia ada tiga macam, yaitu apotek biasa, apotek darurat, dan apotek dokter. Dalam melakukan kegiatan diapotek, mualai dari mempersiapkan bahan sampai penyerahan obat, kita harus berpedoman pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI, antara lain buku Farmakope (berasal dari kata “Pharmacon” yang berarti obat atau racun, dan “pole” yang artinya membuat). Salah satu  buku yang  mendukung sebagai  syarat kemurnian, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan adalah buku Ilmu Resep karya drs. H. A. Syamsuni, Apt. Yang dikeluarkan oleh penerbit buku kedokteran EGC.
Hampir setiap negara mempunyai farmakope masing-masing, seperti:Farmakope Indonesia milik Indonesia, United States Pharmacopoeia (USP) milik Amerika Serikat, British Pharmacopoeia (BP) milik Inggris, dan Netherlands Pharmacopea (NF)  milik Belanda.
Pada beberapa farmakope tersebut ada perbedaan dalam ketentuan sehingga menimbulkan kesulitan jika suatu resep dari negara A harus dibuat di negara B. Oleh karena itu, badan dunia dalam bidang kesehatan yaitu WHO (World Health Organization), menerbitkan buku Farmakope Internasional yang dapat disetujui oleh semua anggotanya, tetapi sampai sekarang masing – masing negara memegang teguh farmakopenya.
Sebelum Indonesia memiliki farmakope sendiri, yang berlaku adalah Farmakope Belanda. Baru pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkan buku Farmakope yang pertama, dan sejak itu Farnakope Belanda hanya dipakai sebagai referensi. Buku- buku lain yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan adalah :
  1. Farmakope Infonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 Mei 1962.
  2. Farmakope Indonesia edisi I jilid II terbit tanggal 20 Mei 1965.
  3. Formularium Indonesia (FOI) terbit tanggal 20 Mei 1966.
  4. Farmakope Indonesia edisi II terbit tanggal 1 April 1972.
  5. Ektra Farmakope Indonesia terbit tanggal 1 November 1978.
  6. Ektra Farmakope Indonesia edisi III terbit tanggal 9 Oktober 1979..
  7. Ektra Farmakope Indonesia edisi IV terbit tanggal 5 Desember 1995.

Sejarah Perkembangan Farmasi di Indonesia Drs. H. A. Syamsuni.

Sumber
*Buku Ilmu Resep karya Drs. H. A. Syamsuni, Apt. Penerbit Buku Kedokteran EGC

0 Komentar Sejarah Perkembangan Farmasi di Indonesia Drs. H. A. Syamsuni

Post a Comment

Back To Top