Dosis Maksimum dan Perhitungannya – 1. Daftar dosis maksimum menurut FI ed. III digunakan untuk orang dewasa yang berusia 20-60 tahun dengan bobot badan 58-60 kilogram.
Rumus Juncker & Glaubius: % × dosis dewasa (paduan usia dan bobot badan)
2. Untuk orang lanjut usia dan keadaan fisiknya sudah mulai menurun, pemberian dosis harus lebih kecil dari dosis maksimum.
- 60-70 tahun, 4/5 dosis dewasa
- 70-80 tahun, 3/4 dosis dewasa
- 80/90 tahun, 2/3 dosis dewasa
- 90 tahun ke atas, 1/2 dosis dewasa
3. Untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan, sebaiknya dosis diberikan dalam jumlah yang lebih kecil. Bahkan untuk beberapa obat yang dapat mengakibatkan abortus dan kelainan janin obat ini dilarang untuk wanita hamil juga wanita menyusui karena obat dapat diserap oleh bayinya melalui ASI.
4. Untuk anak-anak di bawah 20 tahun diperlukan perhitungan khusus, karena respons tubuh anak atau bayi terhadap obat tidak dapat disamakan dengan orang dewasa.
5. Memilih dan menetapkan dosis memang tidak mudah karena harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu:
- penderita: usia, bobot badan, jenis kelamin, luas permukaan tubuh, toleransi, habituasi, adiksi dan sensitivitas, kondisi penderita
- obat: sifat kimia/fisika obat, sifat farmakokinetiknya (ADME), jenis obat
- penyakit: sifat dan jenis penyakit, kasus penyakit
Aturan pokok perhitungan dosis untuk anak tidak ada sehingga para pakar mencoba untuk membuat perhitungan berdasarkan usia, bobot badan, dan luas permukaan tubuh (body surface area).
6. Perhitungan dosis berdasarkan usia:
Rumus Young: (n dalam tahun untuk anak usia di bawah 8 tahun)
Rumus Young: (n dalam tahun untuk anak usia di bawah 8 tahun)
- 0-1 tahun = 1/12 × dosis dewasa
- 1-2 tahun = 1/8 × dosis dewasa
- 2-3 tahun = 1/6 × dosis dewasa
- 3-4 tahun = 1/4 × dosis dewasa
- 4-7 tahun = 1/3 × dosis dewasa
- 7-14 tahun = 1/2 × dosis dewasa
- 14-20 tahun = 2/3 × dosis dewasa
- 21-60 tahun = dosis dewasa
- Rumus Bastedo: (n adalah usia anak dalam tahun)
Rumus Juncker & Glaubius: % × dosis dewasa (paduan usia dan bobot badan)
8. Perhitungan dosis berdasarkan luas permukaan tubuh:
9. Ada 3 macam bahan yang mempunyai DM untuk obat luar:
- Naftol, guaiakol, kreosot — untuk kulit
- Sublimat — untuk mata
- Iodoform — untuk obat kompres
10. Dosis maksimum gabungan harus dihitung jika dalam satu resep terdapat dua obat atau lebih yang kerjanya searah dan tidak boleh melampaui jumlah dosis obat-obatan yang searah tersebut, baik sekali pakai maupun sehari. Misalnya:
- Atropin sulfat dengan Extr. Belladonae
- Pulvis Opii dengan Pulvis Overi
- Kofein dengan Aminofilin
- Arsen trioxida dengan Natrii arsenas
11. Dosis dengan pemakaian berdasarkan jam.
a. Menurut FI ed. III satu hari dihitung 24 jam sehingga untuk pemakaian sehari dihitung: 24/n kali; n = selang waktu pemberian. Misalnya, s.o.t.h (tiap 3 jam): 24/3 kali = 8 × sehari semalam.
b. Menurut Van Duin pemakaian sehari dihitung untuk 16 jam, kecuali antibiotik dihitung sehari semalam 24 jam. Untuk contoh yang sama, pemakaian sehari dihitung sebagai berikut: (16/3 + 1) kali = (5,3 + 1) kali = 6,3 kali; dibulatkan menjadi 7 kali sehari semalam.
12. Dosis maksimum untuk larutan yang mengandung sirop dalam jumlah besar (lebih dari 16,67% atau 1/6 bagian), bobot jenis (BJ) larutan itu dihitung 1,3 sehingga berat larutan tidak sama dengan volume larutan.
Volume = bobot/BJ.
Dosis Maksimum dan Perhitungannya EGC Drs. H. A. Syamsuni.
Sumber*Syamsuni, H. A. (2013). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
0 Komentar Dosis Maksimum dan Perhitungannya EGC Drs. H. A. Syamsuni
Post a Comment