-->

OBATGeneric

OBATGeneric adalah blog yang berisi informasi obat, artikel kesehatan sekitar ulasan seputar obat dan artikel umum,

Wednesday, 22 March 2017

Cisapride Tablet, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping

Cisapride Tablet telah dilaporkan terjadi aritmia jantung yang serius pada pasien yang diobati dengan cisapride, meliputi ventricular tachycardia, ventricular fibrillation, torsades de pointes dan perpanjangan interval QT. Beberapa kasus yang terjadi adalah fatal.

Kasus-kasus tersebut terjadi pada:
Pasien yang menggunakan cisapride bersama dengan obat lain yang dapat menginhibisi enzim cytochrome P450 3A4 yang memetabolisme cisapride, seperti antifungi azole, antibiotik makrolida, HIV protease inhibitor.

Pasien dengan faktor risiko, seperti pasien dengan riwayat perpanjangan interval QT, ventricular arrhythmia, penyakit jantung iskemik, gagal jantung kongestif, gangguan ginjal, gangguan elektrolit (hipokalemia, hypomagnesemia) dan gangguan pernapasan.

Pasien yang menggunakan cisapride bersama dengan obat-obat yang dapat memperpanjang interval QT dan meningkatkan risiko aritmia, seperti antiaritmia, antidepresan trisiklik, phenothiazine, astemizole dan sparfloxacin.

Pada Indikasi Cisapride  Anda bisa mengatahui khasiat atau kegunaan dari Cisapride. Perlu diperhatikan juga untuk informasi Dosis Cisapride agar mengatahui takaran obat untuk sekalai pakai. Baik untuk obat yang diminum, kunyah, di suntikan atau yang lainnya dalam jangka waktu yang ditentukan, Sedanglan pada Efek Samping Cisapride adalah informasi untuk mengatahui dampak terapi obat yang tidak diinginkan, akibat dari pengguanaan obat tersebut, efek samping yang mungkin akan timbul karena dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya: Jenis kelamin, usia/ umur, ras, genetik, kondisi medis pasien yang mengkonsumsi obat tersebut, daya tahan tubuh/ resistensi pasien dan masa berlaku obat. lihat Juga Kontraindikasi dan Interaksi obat.  Jangan melampaui dosis yang direkomendasikan

Silahkan baca leaflet ini dengan seksama sebelum Anda mulai untuk menggunakan Cisapride. Simpan leaflet ini jika sedang tidak diperlukan. Anda mungkin perlu membaca lagi saat dibutuhkan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda.           

Cisapride  jika telah diresepkan untuk Anda dan Anda tidak perlu berbagi kepada orang lain. Karena dapat membahayakan mereka yang tidak sesuai dengan rekoemdasi dokter, bahkan jika ada gejala yang sama seperti yang Anda miliki.  

Jika salah satu dari efek samping terjadi serius, atau jika Anda melihat efek samping apapun tidak yang tercantum dalam leaflet Cisapride, silakan beritahu dokter atau apoteker.

Cisapride memiliki beberapa merk dagang diantaranya: Acplusif 5, Disflux, Pridesia 5.
Cisapride termasuk juga dalam golongan OGB (Obat Generik Berlogo) yang tersedia dalam sediaan tablet. Anda juga dapat membaca leaflet Cisapride di website resmi PT Dexa Medica atau pada leaflet yang diberikan oleh Dokter atau Apoteker Anda.

Komposisi Cisapride
Tiap tablet mengandung:
Cisapride 5 mg

Cara kerja Cisapride

Cisapride merupakan antagonis reseptor serotonin yang menstimulasi motilitas saluran cerna dengan cara meningkatkan tekanan sfingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan bersihan asam esofagus.

Indikasi Cisapride

Dewasa:
Mengatasi gangguan motilitas saluran cerna, khususnya gastroparesis.
Refluks esofagitis.

Anak-anak:

Gastroesophageal reflux yang berat, apabila terapi lain tidak berhasil.

Kontraindikasi Cisapride
  • Pasien hipersensitif atau intoleransi terhadap cisapride.
  • Pasien dengan penyakit organik seperti perdarahan lambung atau usus, obstruksi mekanik atau perforasi.
  • Penggunaan bersama dengan obat lain yang dapat menginhibisi enzim cytochrome P450 3A4 yang memetabolisme cisapride seperti antifungi azole (fluconazole, miconazole, itraconazole, ketoconazole), antibiotik makrolida (erythromycin, clarithromycin), HIV protease inhibitor (indinavir, ritonavir), nefazodone.
  • Penggunaan bersama dengan obat yang dapat memperpanjang interval QT dan meningkatkan risiko aritmia, seperti antiaritmia (kelas IA seperti quinidine dan procainamide; kelas III seperti sotalol), antidepresan trisiklik (amitriptyline), antidepresan tetrasiklik (maprotiline), antipsikotik (phenothiazine), astemizole, sparfloxacin.

Dosis Cisapride

Dewasa:
Dosis awal: 5 mg, 3-4 kali sehari.
Dosis dapat ditingkatkan sampai maksimum 40 mg/hari, dalam 3-4 kali pemberian.

Anak-anak:
Dosis awal: 0,2 mg/kg BB, 3-4 kali sehari.
Dosis dapat ditingkatkan sampai maksimum 0,8 mg/kg BB/hari dan tidak melebihi 20 mg/hari.
Dosis untuk anak sebaiknya tidak melebihi 5 mg setiap kali minum.

Untuk gangguan hati atau ginjal: dosis dikurangi menjadi ½ kali dosis harian yang direkomendasikan. Obat diminum 15 menit sebelum makan dan ketika akan tidur malam. Setiap 2 minggu pemakaian dilakukan evaluasi oleh dokter.

Peringatan dan perhatian

> Lihat kotak peringatan.
> Setiap 2 minggu pemakaian harus dilakukan evaluasi oleh dokter.
> Pasien dengan atau yang diduga mempunyai faktor risiko aritmia jantung berikut ini, sebaiknya dievaluasi secara hati-hati sebelum menggunakan cisapride:
  • Riwayat penyakit jantung termasuk ventricular arrythmia yang serius, atrioventricular block (derajat II atau III), sinus node dysfunction, gagal jantung kongestif, penyakit jantung iskemik.
  • Riwayat keluarga yang mengalami kematian mendadak (sudden death).
  • Gangguan ginjal, terutama dialisis kronis.
  • Penyakit obstruksi paru kronik dan gangguan pernapasan.
  • Faktor risiko untuk gangguan elektrolit, seperti pada pasien yang menggunakan diuretik hemat kalium, yang dikaitkan dengan pemberian insulin pada keadaan akut atau pasien dengan muntah dan/atau diare yang persisten.
> Pada pasien seperti ini harus dilakukan EKG, pemeriksaan elektrolit serum (kalium dan magnesium) dan fungsi ginjal, sebagai bagian dari evaluasinya. Cisapride sebaiknya hanya digunakan dibawah pengawasan dokter, dimana harus dipertimbangkan risiko terhadap manfaat yang diperoleh.
> Hati-hati pada pasien dimana peningkatan motilitas gastrointestinal dapat membahayakan.
> Sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan, pertimbangkan manfaat dibandingkan risiko terhadap janin.
> Walaupun cisapride diekskresikan didalam ASI dengan jumlah kecil, sebaiknya ibu tidak menyusui bayi ketika menggunakan obat ini.

Efek samping Cisapride

Pusing, muntah, faringitis, nyeri dada, lelah, nyeri punggung, depresi, dehidrasi dan mialgia.
Dapat terjadi kram abdominal, borborigmus dan diare.
Hipersensitivitas: ruam, pruritus, urtikaria, angioedema, bronkospasme.
Pada kasus yang jarang, telah dilaporkan abnormalitas fungsi hati dengan atau tanpa kolestasis, hiperprolaktinemia yang menyebabkan ginekomastia dan galaktorea (<0,1%), convulsive seizure, efek ekstrapiramidal.
Pernah dilaporkan: sinus tachycardia arrythmia, termasuk ventricular tachycardia, ventricular fibrillation dan perpanjangan QT (lihat Peringatan dan perhatian).

Interaksi obat Cisapride
  • Penggunaan cisapride bersama dengan obat lain yang dapat menginhibisi enzim cytochrome P450 3A4 yang memetabolisme cisapride, seperti antifungi azole (fluconazole, miconazole, itraconazole, ketoconazole), antibiotik makrolida (erythromycin, clarithromycin), HIV protease inhibitor (indinavir, ritonavir), nefazodone, dapat meningkatkan kadar cisapride dalam darah. (lihat Kontraindikasi).
  • Penggunaan cisapride bersama dengan obat antiaritmia (kelas IA seperti quinidine dan procainamide; kelas III seperti sotalol), antidepresan trisiklik (amitriptyline), antidepresan tetrasiklik (maprotiline), antipsikotik (phenothiazine), astemizole, sparfloxacin dapat meningkatkan risiko aritmia dan memperpanjang interval QT. (lihat Kontraindikasi).
  • Pasien yang mendapat obat antikoagulan, waktu koagulasi dapat meningkat. Untuk itu dianjurkan untuk mengukur waktu koagulasi selama beberapa hari setelah dimulai atau berhenti pengobatan dengan cisapride dan menyesuaikan dosis antikoagulan jika perlu.
  • Absorpsi cimetidine, ranitidine dapat dipercepat bila diberikan bersamaan dengan cisapride. Pemberian cimetidine bersamaan dengan cisapride juga akan meningkatkan kadar puncak plasma dan biovailabilitas cisapride.
  • Pemberian bersama dengan antikolinergik akan mengantagonis efek cisapride terhadap motilitas saluran cerna.

Overdosis Cisapride

Gejala overdosis seperti tremor, konvulsi, dispnea, kehilangan gerakan ke kanan, katalepsi, katatonia dan diare dapat dilakukan pengobatan dengan cara pengosongan lambung atau arang aktif.

Jika seseorang telah overdosis dan memiliki gejala serius seperti pingsan atau kesulitan bernapas, saat Anda sedang berada dirumah atau diluar intansi medis, seperti Rumah sakit, puskesmas, klinik, segera hubungi rumah sakit terdekat atau mencari pertolongan medis segera. Gejala overdosis mungkin meliputi: pingsan, kelemahan yang parah, penurunan berat dalam jumlah urin dan lainnya seperti yang tertulis pada leaflet obat atau yang tidak tertera pada leaflet obat.

Catatan

Jangan berbagi obat ini dengan orang lain. Karena dapat membahayakan mereka yang tidak sesuai dengan rekoemdasi dokter, bahkan jika ada gejala yang sama seperti yang Anda miliki.

Apabila Dosis Terlewatkan

Jika Anda melewatkan menggunakan obat, gunakan segera setelah Anda ingat. Tetapi apabila sudah dekat dengan jadwal menggunakan obat berikutnya, lewati dosis atau obat yang tidak sempat digunakan dan melanjutkan jadwal pemberian dosis/obat yang biasa Anda gunakan. Jangan menumpuk dosis obat dalam tubuh untuk mengejar obat yang ketinggalan atau terlewatkan diminum.

Penyimpanan

Menyimpan pada suhu kamar jauh dari cahaya dan kelembaban. Jangan simpan di kamar mandi. Jauhkan semua obat jauh dari anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram atau membuang obat ke toilet atau menuangkan ke dalam saluran air, kecuali diperintahkan untuk melakukannya. Simpan produk ini ketika kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan. Konsultasikan kepada apoteker untuk pembuangan obat yang kadaluarsa.

Cisapride Tablet, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping

0 Komentar Cisapride Tablet, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping

Post a Comment

Back To Top